istana cuan

2024-10-08 04:09:54  Source:istana cuan   

istana cuan,dotmax 99,istana cuanJakarta, CNN Indonesia--

Duta Besar Ukrainauntuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menanggapi data Kementerian Pertahanan Rusiayang menyebut 10 warga negara Indonesia (WNI) jadi tentara bayaran di Ukraina.

Vasyl membantah data tersebut dan sebaliknya mempertanyakan keabsahan data Kremlin.

"Apakah Anda melihat ada bukti, selain kata-kata kosong dan tuduhan propaganda Rusia?" kata Hamianin saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia lantas menyebut Rusia yang jelas memiliki tentara bayaran dan tercatat beroperasi di sejumlah negara.

"Saya mengetahui bahwa ada warga dari beberapa negara di Asia, Afrika, Amerika Latin, yang berperang sebagai tentara bayaran di militer Rusia. Itu semua ada di berita. Semuanya terbukti," kata Hamianin.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim ada 10 WNI yang jadi tentara bayaran di Ukraina.

Data Kemhan Rusia yang dirilis Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menunjukkan dari 10 WNI, empat di antaranya tewas akibat pertempuran.

"Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran," demikian keterangan Kedubes Rusia di Indonesia, Jumat (15/3).

Lihat Juga :
Kemlu RI Buka Suara soal Klaim 10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina

Kedubes Rusia menuturkan sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing dihancurkan, termasuk dari Indonesia.

Kedutaan Besar Rusia di Indonesia tidak memberikan detail kapan para tentara bayaran ini datang ke Ukraina. CNNIndonesia.comsudah menghubungi pihak Kedubes Rusia namun belum ada respons.

Kementerian Luar Negeri Indonesia sementara itu masih akan mendalami lebih lanjut terkait informasi tersebut.



Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal juga mengatakan Kemlu menyerahkan persoalan ini ke otoritas Rusia.

"Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki," kata Iqbal saat dikonfirmasi.

(blq/dna)

Read more