prediksi ratu jitu,vip.money changer,prediksi ratu jituDaftar Isi
1. Alasan Israel Ngotot Gempur Palestina meski Banyak Tentara Tewas
2. Negara-negara Arab Tolak Bentuk Pasukan Internasional untuk Gaza
3. DPR AS Setujui Penyelidikan Pemakzulan Biden
Jakarta, CNN Indonesia--
Israelterus melancarkan agresinya di Gaza, meski banyak tentara telah tewas selama gempuran tanpa henti ke wilayah tersebut.
Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat setuju untuk memulai penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Lihat Juga :
Media Barat Perdana Saksikan Derita Warga Gaza Gegara Agresi Israel
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pakar keamananan yang pernah menjadi Kolonel IDF Miri Eisin menjelaskan kehilangan pasukan tidak membuat Israel bakal menghentikan agresi, karena mereka dibayangi ketakutan.
"Saat ini, bagi masyarakat Israel, [ancaman dari] militer Hamas adalah hal yang membuat kami bersedia mengorbankan sejumlah besar [tentara] untuk menghancurkannya," ucap Eisin dikutip dari CNN.
Pilihan Redaksi
Pejabat AS ke Saudi Usai Biden Tegur Netanyahu soal Bom Asal-asalan
Inggris Larang Masuk WN Israel yang Serang Palestina, Uni Eropa Nyusul
Tentara Israel Makin Berulah, Lantunkan Doa di Masjid Palestina
2. Negara-negara Arab Tolak Bentuk Pasukan Internasional untuk Gaza
Negara-negara Arab menolak pembentukan pasukan perdamaian internasional untuk Jalur Gaza saat agresi Israel ke Palestina kian brutal.
Penolakan itu muncul ketika para pemimpin negara Arab hadir di Forum Doha, Qatar, pada 10-11 Desember.
"Tak seorang pun dari wilayah ini [Teluk] akan menerima untuk mengerahkan pasukan [mengikuti] tank Israel. Ini tak bisa diterima," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dikutip New Arab, Rabu (13/12).
3. DPR AS Setujui Penyelidikan Pemakzulan Biden
Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada Rabu (13/12) resmi menyetujui penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.
Keputusan itu diambil usai DPR AS melakukan pemungutan suara dengan 221 anggota mendukung penyelidikan dan 212 anggota lainnya menolak.
Dalam sebuah pernyataan, Biden merespons tindakan Partai Republik yang menginisiasi penyelidikan ini sebagai 'aksi pemakzulan yang tidak berdasar'.
"Alih-alih melakukan apa pun untuk membantu membuat kehidupan rakyat Amerika lebih baik, mereka fokus menyerang saya dengan kebohongan," kata Biden, seperti dikutip The Guardian.