klasemen bahia

2024-10-08 03:35:12  Source:klasemen bahia   

klasemen bahia,putri slot88,klasemen bahiaJakarta, CNN Indonesia--

Selama satu dekade pemerintahan Presiden Joko Widodo, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencatatkan prestasi luar biasa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kontribusi dividen terbesar kepada negara.

Hal ini mencerminkan peran BRI yang tidak hanya berfokus pada penciptaan economic value, tetapi juga memberikan social valueyang signifikan bagi seluruh stakeholder, salah satunya kepada negara.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan keberhasilan pembagian dividen ini merupakan komitmen BRI dalam menciptakan nilai ekonomi, terutama kepada negara sebagai mayoritas pemegang saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui pembayaran pajak dan dividen, laba tersebut akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas. Selanjutnya, laba ini digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah," kata dia.

Menurut laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bank dengan kode BBRI menjadi emiten dengan setoran dividen terbesar selama periode 2014 hingga 2023. Total dividen yang disetorkan BRI mencapai angka fantastis, yaitu Rp90,79 triliun, jauh melebihi BUMN lainnya.

Dalam kurun waktu tersebut, BRI menyumbang dividen ke kas negara dengan angka yang terus meningkat setiap tahunnya, kecuali pada 2021 ketika pandemi COVID-19. Mulai dari menyetor Rp3,6 triliun pada 2014 hingga puncaknya pada 2023 sebesar Rp23,23 triliun.

Rincian Setoran Dividen BRI ke Negara:
• 2014: Rp3,60 triliun
• 2015: Rp4,13 triliun
• 2016: Rp4,36 triliun
• 2017: Rp6,00 triliun
• 2018: Rp7,47 triliun
• 2019: Rp9,52 triliun
• 2020: Rp11,77 triliun
• 2021: Rp6,92 triliun
• 2022: Rp14,04 triliun
• 2023: Rp23,23 triliun.

BRIDirektur Utama BRI, Sunarso. (Foto: Arsip BRI).

Sunarso menegaskan BRI akan tetap membagikan dividen dengan menjaga dividend payout ratioyang optimal. Hal ini dilakukan karena permodalan perseroan masih kuat.

Dia menjelaskan, BRI masih memiliki tambahan modal Rp41 triliun yang berasal dari right issuepembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.

"Selain itu, rasio kecukupan modal BRI masih sangat kuat, dimana CAR (Capital Adequacy Ratio) BRI tercatat sebesar 25,13% pada akhir Triwulan II 2024," ujarnya.

Dengan kekuatan modal yang solid, BRI masih mampu menjaga rasio pembagian dividen yang optimal tanpa perlu menahan laba untuk memperkuat permodalan perusahaan.

"Saya sebagai CEO yakin bahwa sampai 5 tahun ke depan berapa pun laba BRI layak dibagi dalam bentuk dividen. Karena memang tidak dibutuhkan untuk menahan laba untuk memperkuat modal, karena modalnya sudah sangat kuat," jelas Sunarso.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyoroti target setoran dividen BUMN ke negara yang terus meningkat. Pada 2025, Kementerian BUMN mendapat target setoran dividen sebesar Rp90 triliun, naik dari target Rp85 triliun pada 2024.

"Untuk dividen tahun 2025, kami ditargetkan Rp90 triliun, jadi ada peningkatan dari Rp85 triliun (2024) jadi Rp90 triliun. Saya rasa angka yang fantastis," ujar Erick Thohir.

Menurut Erick, setoran dividen BUMN ke kas negara tidak hanya didasarkan pada laba semata. Tetapi penguatan kinerja melalui efisiensi dan good corporate governance (GCG) juga menjadi kunci penting dalam setoran dividen ke negara.

"Mungkin banyak pihak tidak suka, karena peningkatan ini tidak mungkin hanya bergantung pada laba, misalnya dari sumber daya alam. Mau tidak mau, efisiensi juga diperlukan," ujarnya.

(ory/ory)

Read more