ciatoto rtp

2024-10-08 01:38:58  Source:ciatoto rtp   

ciatoto rtp,info toto macau,ciatoto rtpJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dilaporkan keluar dari lapangan dan tak menghadiri sisa pertemuan menlu G20 di Bali gegara dikecam terus terkait invasi Moskow ke Ukraina.

Dalam rapat, Menlu Amerika Serikat, Antony Blinken, hingga Menlu Jerman, Annalena Baerbock mengecam keras invasi Rusia ke Ukraina.

Lihat Juga :
Putin Berduka Shinzo Abe Meninggal: Negarawan Luar Biasa

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Menlu Rusia Diteriaki 'Kapan Setop Perang' saat Disambut Menlu RI

Lavrov juga tidak hadir saat Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyampaikan pidatonya secara virtual dalam pertemuan itu.

Sebanyak dua sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa Lavrov menghadiri sesi pagi pertemuan tersebut di Bali. Namun, ia tak hadir saat Kuleba berbicara dalam acara G20 secara virtual.

Meski bukan anggota, Ukraina telah diundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam pertemuan G20 sebagai bentuk netralitas lantaran Jakarta tetap mengundang Rusia dalam forum tersebut sebagai bentuk sikap netral.

Pilihan Redaksi
  • Shinzo Abe, PM Jepang Terlama yang Tewas Ditembak
  • Dokter: Shinzo Abe Meninggal Akibat Pendarahan Hebat
  • 10 Upaya Pembunuhan Politikus Jepang sebelum Shinzo Abe Ditembak

Dalam kesempatan itu, Lavrov juga menegaskan ia tak akan memaksa Amerika Serikat untuk berdialog dengan Rusia.

Pernyataan ini diungkapkan Lavrov merespons kabar Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, tak ingin bertemu dengannya dalam pertemuan G20 di Bali, Indonesia.

"Bukan kami yang tidak ingin berkomunikasi, tetapi Amerika Serikat. Kami tidak kabur setelah beberapa orang menyatakan niat untuk bertemu," kata Lavrov.

AS sendiri tengah berupaya mengisolasi Rusia dari panggung internasional. Blinken juga mengatakan tidak ada gunanya berbicara dengan Moskow selama negara itu masih menginvasi Ukraina.

Merespons perlakuan AS ini, Lavrov menilai negara Barat berusaha menghindari membahas isu ekonomi global.

"Sejak mereka berbicara, mereka menyampaikan kritik pedas terkait Rusia imbas situasi di Ukraina, menyebut kami agresor dan penjajah. Semua orang meminta kami menghentikan operasi [militer] dan mencari solusi damai," kata Lavrov.

(pwn/rds)

Read more