nomor togel burung merpati

2024-10-08 06:03:51  Source:nomor togel burung merpati   

nomor togel burung merpati,paito harian pcso,nomor togel burung merpatiJakarta, CNN Indonesia--

Sebanyak 149 buruh migranasal Indonesia disebut meninggal di dalam Pusat Tahanan Imigrasi Sabah, Malaysia.

"Dalam satu setengah tahun ada 149 warga negara Indonesia yang meninggal di seluruh pusat tahanan imigrasi di Sabah," kata anggota Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) Abu Mufakhir dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (25/6).

Ia mengatakan data tersebut didapat dari Kedutaan Besar Malaysia. Rinciannya, pada 2021 ada 101 WNI yang meninggal, sementara dari Januari hingga Juni 2022 ada 48 WNI yang meninggal di seluruh pusat tahanan imigrasi Sabah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya, Nathan, yang merupakan tuna wicara sekaligus down syndrome, ditangkap di rumah bersama empat keluarga lainnya. Saat ditangkap, kata dia, Nathan masih terlihat dalam kondisi baik sebelum ditransfer Depo Tahanan Imigrasi (DTI) Tawau.

"Semenjak ditahan di DTI Tawau ia mengalami sakit dan dengan cepat terus memburuk. Kondisi ini telah berulang kali dilaporkan ke petugas DTI," ujar Abu.

Namun demikian, menurut Abu, petugas tak kunjung membawa Nathan ke fasilitas kesehatan. Bahkan, para petugas cenderung meremehkan kondisi Nathan.

Lihat Juga :
63 TKI Bermasalah Dipulangkan dari Malaysia Lewat Nunukan

"Beberapa kali petugas hanya memberikan obat Panadol pada saat kondisi Nathan sudah sangat buruk dan nyaris tidak bisa bergerak," ungkap Abu.

"Akhirnya pada saat kondisi Nathan sudah sangat buruk dan nyaris tidak bisa bergerak, ia dibawa ke rumah sakit satu malam. Siang harinya Nathan dikabarkan meninggal," kata dia menambahkan.

Kasus lainnya dialami Aris bin Saing. Abu mengatakan awalnya Aris ditangkap bersama kedua anaknya yang berusia 5 dan 9 tahun dan lansung dimasukan ke DTI Tawau.

Sebelum meninggal, Aris telah mengeluh sakit, badannya lemas, dan beberapa kali jatuh pingsan. Namun, ia tak kunjung mendapatkan eprawatan kesehatan.

Lihat Juga :
Kasus Migran Malaysia, Komnas HAM Akan Bicara dengan PBB

Sampai akhirnya pada 25 September 2021, sekitar pukul 06.00, Aris kembali jatuh pingsan dan dibawa ke rumah sakit.

"Dua jam kemudian ia dinyatakan meninggal. Namun, menurut keterangan sesama tahanan yang ikut menggotong Aris ke ambulans, Aris sudah tidak bernafas ketika dibawa ke rumah sakit," ungkapnya.

Sementara itu, kedua anaknya tetap berada di tahanan blok 9 yang dihuni orang dewasa sampai akhirnya mereka dideportasi Oktober 2021.

Sebelumnya, Mahkamah Agung Malaysia (Mahkamah Persekutuan Malaysia), Kamis (23/6), tetap membebaskan WN Malaysia Ambika MA Shan, yang diduga kuat menyiksa majikan buruh migran Indonesia Adelina sesuai putusan Mahkamah Tinggi.

(dmi/arh)

Read more