bentengtoto

2024-10-08 03:43:53  Source:bentengtoto   

bentengtoto,erek erek 2d singapore,bentengtoto

Jakarta, CNCB Indonesia- Kapal perang negara NATO bakal datang ke Indonesia. Ini terkait kehadiran dua kapal Angkatan Laut Jerman, fregat FGS Baden-W ̧rttemberg dan kapal pengisi bahan bakar FGS Frankfurt am Main.

Kehadiran ini menjadi bagian dari operasi Indo-Pacific Deployment (IPD24). Keduanya tengah berlayar di Samudra Pasifik dan Hindia dari bulan Juni hingga November 2024.

Baca:
Krisis Negara Maju Tetangga RI Makin Ngeri, Segera Resesi

"Indo-Pacific Deployment 2024 menegaskan komitmen Jerman terhadap kebebasan dan keamanan jalur pelayaran dan peningkatan kerja sama keamanan maritim dengan sahabat-sahabat Jerman di Asia Tenggara, termasuk Indonesia," ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, Ina Lepel, dalam sebuah pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (19/8/2024).

"Kedua kapal itu dijadwalkan berlabuh di Jakarta dari 26 hingga 29 September 2024," kata kedutaan lagi.

Baca:
Jepang Darurat, 2 "Kiamat" Sekaligus Hantam Negeri Sakura

Sementara itu, Angkatan Laut Jerman sendiri akan mengadakan latihan bilateral lepas pantai yang dikenal sebagai PASSEX bersama Angkatan Laut Republik Indonesia (TNI AL). Ini rencananya berlangsung 23 hingga 25 September.

"Indonesia adalah mitra keamanan kunci bagi Jerman di Asia Tenggara. Kedua negara adalah pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan," ujar kedutaan lagi.

"Kerja sama militer antara keduanya dicirikan oleh berbagai proyek bilateral, program pelatihan dan latihan, serta pertukaran rutin di tingkat pejabat tinggi maupun pakar antara Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata masing-masing negara," tambahnya.

Baca:
Israel Buka Suara Usai Ribuan Ledakan 'Bom' Hizbullah di Lebanon

Operasi IPD24 dilakukan kapal perang Jerman atas di tengah undangan Amerika Serikat (AS) dan Jepang serta untuk mengawasi pemberlakuan sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Pelayaran satuan tugas maritim ini merupakan bagian implementasi Garis Haluan Indo-Pasifik yang diadopsi Pemerintah Federal Jerman pada tahun 2020.

"Jerman berkomitmen mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan dan kebebasan berlayar dalam kawasan, terutama dalam hal kebebasan jalur pelayaran dan keamanan maritim. Dalam konteks ini, pengakuan mekanisme penyelesaian sengketa di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) menjadi sangat penting," kata kedutaan dalam penjelasannya.

"Guna meningkatkan hubungan keamanan dan pertahanan dengan mitra-mitranya di kawasan, Jerman menyasar pendekatan inklusif terhadap keamanan regional, berkomitmen menjaga dan merawat dialog sembari mencegah terbentuknya blok," tambahnya.

Perlu diketahui kedatangan kapal Jerman seiring dengan semakin massifnya China di kawasan. Khusus Laut China Selatan (LCS), China mengklaim 90% wilayah dengan konsep "10 garis putus-putus".

Hal ini kerap membuat masalah dengan sejumlah negara ASEAN. Filipina misalnya meminta bantuan AS dan sekutunya ke kawasan.

Selain kapal Jerman, mengutip Japan Times Agustus lalu, kapal induk Inggris HMS Prince of Wales dan kelompok penyerangnya akan dijadwalkan tiba di Pasifik tahun depan. Negara NATO lain, Prancis juga akan mengirim kelompok penyerang kapal induk Charles de Gaulle begitu pula Belanda.

Baca:
Siaga Laut China Selatan Membara, Filipina Bentrok dengan China

(sef/sef) Saksikan video di bawah ini:

Video: Kapal Perang Malaysia Tenggelam

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Video: Kapal Perang "Kepung" Bali, Amankan World Water Forum

Read more