ratu liga

ratu liga,rtp gudang138,ratu liga

Jakarta, CNBC Indonesia -Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan menyatakan bahwa Indonesia sejatinya sudah melakukan ekspor bahan mentah ke luar negeri selama 400 tahun. Bahkan sejak jaman penjajahan Belanda atau VOC.

Presiden Jokowi mengatakan, negara-negara yang impor bahan mentah dari Indonesia, saat ini sudah menjadi negara maju. Namun, Indonesia sebagai pemilik Sumber Daya Alam (SDA) belum bisa berkembang menjadi negara maju.

"Sejak zaman VOC kita ekspor bahan-bahan mentah kita. Yang dulu banyaknya adalah rempah-rempah. Dan negarta yang mengimpor ke kita semuanya menjadi negara maju," ungkap Presiden RI Jokowi dalam sambutannya pada peresmian Injeksi Bauksit Perdana di Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024).

Presiden Jokowi bahkan tak segan mengatakan, bahwa negara-negara maju tersebut sudah betul-betul kecanduan terhadap impor bahan mentah dari Indonesia. Makanya, tatkala Indonesia ingin menyetop ekspor bahan mentah itu, kerap mendapatkan gangguan dari negara-negara tersebut.

"Sehingga saat kita ingin hilirisasi, pasti diganggu, pasti mereka tidak rela, pasti mereka tidak mau. Untungnya ada geopolitik global, ada covid, ada resesi ekonomi sehingga negara maju sibuk dengan masalah yang mereka miliki, sibuk menyelesaikan problem yang mereka miliki," ungkap Jokowi.

Oleh karena itu, kata Jokowi, ini akan menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk terus membangun industri yakni smelter-smelter mineral.

"Dan tidak ada yang mengganggu, tembaga (ekspornya) kita stop juga gak ada yang gugat kita, karena mereka sibuk dengan masalah yang mereka hadapi," ungkap Jokowi.

Video: Injeksi Bauksit Perdana Pabrik Alumina di Mempawah