buku mimpi 2d 44

2024-10-08 04:28:06  Source:buku mimpi 2d 44   

buku mimpi 2d 44,jepangqq link alternatif,buku mimpi 2d 44Yogyakarta, CNN Indonesia--

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Fathul Wahid mengakui keputusannya tak mau lagi dipanggil dengan sebutan profesoratau prof juga sebagai kritik atas tren perguruan tinggi mengobral gelar profesor kehormatan.

Dia menilai pemberian gelar profesor kehormatan kepada kalangan nonakademik, politisi, hingga pejabat publik oleh perguruan tinggi telah mengaburkan esensi jabatan profesor.

Fathul berharap langkahnya ini mampu mengembalikan muruah perguruan tinggi, tentang bagaimana memahami secara penuh bahwa jabatan profesor memiliki amanah besar yang melekat, ketimbang untuk kepentingan status individu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fathul percaya jabatan profesor merupakan capaian tertinggi, meski baginya pencapaiannya tak perlu dirayakan secara berlebihan menimbang tanggung jawab publik yang besar di baliknya dan wajib ditunaikan.

"Salah satunya dengan menjadi intelektual publik, yang berani keluar dari pagar disiplinnya mulai memberikan perhatian kepada masalah-masalah publik. Lantangkan kebenaran, mengungkap kebohongan, berteriak ketika ada penyelewengan, itu kan tugas intelektual publik," tegasnya.

Rektor UII dua periode itu berharap langkahnya ini jadi ikhtiar dalam membenahi carut-marut pemberian gelar sekaligus mendesakralisasi dan memurnikan jabatan profesor. Di samping meningkatkan kolegialitas di lingkungan kampus yang beriklim egaliter.

Fathul tak menampik ada yang tidak sepakat dengan langkahnya, sekalipun lebih banyak dukungan mengalir. Tapi, dia menekankan bahwa upayanya ini nihil paksaan, termasuk kepada para dosen atau pengurus struktural di UII.

"Walaupun tidak semuanya sepakat tapi cenderung bagus lah. Menurut saya ini perlu disyukuri dan sebetulnya ini memang (surat) edarannya untuk keperluan internal ya. Tapi kan ternyata sudah sampai keluar kampus dan ternyata itu bisa juga diamplifikasi di level yang lebih tinggi kan," pungkasnya.

Lihat Juga :
Rektor UII Sentil Gelar Akademik Komersial: Jangan Panggil Saya Prof

Sebelumnya, Fathul Wahid meminta agar gelar akademiknya tak dicantumkan ke dalam surat, dokumen, serta produk hukum kampusnya.

Hal itu tertuang melalui Surat Edaran Nomor: 2748/Rek/10/SP/VII/2024 yang dialamatkan kepada seluruh pejabat struktural di lingkungan UII dan diteken oleh Fathul Wahid sendiri, Kamis (18/7).

"Dalam rangka menguatkan atmosfir kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi, bersama ini disampaikan bahwa seluruh korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah, transkrip nilai, dan yang setara itu dengan penanda tangan Rektor yang selama ini tertulis gelar lengkap "Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D." agar dituliskan tanpa gelar menjadi "Fathul Wahid"," demikian isi surat edaran tersebut.

Lewat akun Facebook pribadinya, Fathul juga menyampaikan dirinya tak mau lagi dipanggil dengan sebutan 'prof'. Melainkan, cukup dengan Fathul, Mas Fathul, atau Pak Fathul.

Bagi Fathul, sangat tidak relevan secara moral ketika apa yang menyangkut tanggung jawab akademik itu dicantumkan ke dalam berbagai surat, dokumen, bahkan kartu nama.

Di lain sisi, dia tak menampik bahwa apa yang ia lakukan ini adalah sebuah bentuk perlawanan atas fenomena komersialisasi gelar akademik oleh individu-individu di sektor nonakademik, politisi dan pejabat publik, yang mengabaikan aspek amanah tadi.

"Kita tidak ingin ke depan di Indonesia paling tidak, ada lah sekelompok orang termasuk para politisi dan pejabat itu mengejar-ngejar jabatan ini. Karena yang dilihat tampaknya lebih ke status ya. Bukan sebagai tanggung jawab amanah," kata Fathul saat dihubungi, Kamis (18/7) kemarin.

Tren komersialisasi gelar akademik, di mata Fathul, hanya akan mencoreng peradaban pendidikan. Menurut dia, saat ini di Indonesia semakin banyak profesor, namun sulit menemukan intelektual publik yang konsisten melantangkan kebenaran atas penyelewengan.

Besar harapan Fathul agar ikhtiarnya ini mampu menjaga muruah perguruan tinggi di tengah banyaknya orang begitu mendewakan gelar.

Lihat Juga :
Rektor UII Minta Gelar Akademiknya Tak Ditulis di Dokumen Resmi Kampus
(kum/DAL)

Read more