sabatoto login

2024-10-08 05:53:51  Source:sabatoto login   

sabatoto login,ex88,sabatoto loginJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Joe Biden sepertinya terpaksa gigit jari setelah Senat Amerika Serikatgagal meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan bantuan untuk konflik termasuk Ukraina dan Israel.

Senat menggelar pemungutan suara untuk RUU ini pada Rabu (6/12).

Lihat Juga :
Lebanon Masa Bodoh Israel Minta Maaf, Tetap Lapor ke DK PBB

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RUU tersebut akan memberikan sekitar US$50 miliar atau Rp776 triliun untuk Ukraina. Dana ini mencakup bantuan di bidang keamanan, kemanusiaan, dan ekonomi.

RUU itu juga mengatur bantuan untuk Israel sebagai upaya memerangi Hamas di Gaza sebesar US$14 miliar atau sekitar Rp217 triliun.

Partai Republik punya pandangan sendiri terkait bantuan AS. Mereka mengklaim lebih penting memperjuangkan kebijakan imigrasi yang lebih ketat dan kontrol terhadap perbatasan selatan.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALTaktik Hamas Dinilai Makin Canggih hingga Israel Minta Maaf ke Lebanon

Pemimpin Partai Republik di Senat, Mitch McConnell, mengatakan pemungutan suara kali itu untuk menunjukkan bahwa Republik tak main-main dengan komitmen mereka.

"Pemungutan suara hari ini diperlukan bagi pemimpin Partai Demokrat untuk mengakui bahwa anggota Senat dari Partai Republik bersungguh-sungguh dengan apa yang kami katakan," kata McConell, dikutip Reuters.

Banner artikel Ceasefirenow

Dia kemudian berujar,"Kalau begitu mari kita pilih. Dan akhirnya kita mulai memenuhi prioritas keamanan nasional Amerika, termasuk di sini, di dalam negeri."

Jika RUU ini lolos di Senat, draf tersebut masih memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat yang dikuasai Partai Republik.

Anggota Kongres Partai Republik dan Demokrat berdebat selama berbulan-bulan tentang permintaan Presiden AS Joe Biden terkait pendanaan bagi Ukraina dan Israel.

(isa/bac)

Read more