rajabandot com

2024-10-08 03:39:03  Source:rajabandot com   

rajabandot com,ekings indonesia,rajabandot comSleman, CNN Indonesia--

Menteri KesehatanBudi Gunadi Sadikin meyakini aksi perundunganataubullyingbenar-benar terjadi di balik kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

"Yang saya lihat sudah jelas sekali," kata Budi di RSUP dr. Sardjito, Sleman, DIY, Rabu (28/8).

Lihat Juga :
Menkes Budi Serahkan Bukti Perundungan Dokter Aulia ke Polisi

Budi mengaku pihaknya meyakini itu berdasarkan temuan sejumlah bukti hasil investigasi internal Kemenkes. Beberapa di antaranya berupa tangkapan layar percakapan via WhatsApp, catatan dan beberapa rekaman. Namun, dia tak merinci lebih lanjut, dan mengatakan bukti-bukti perundungan itu sudah diserahkan ke polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh hasil investigasi Kemenkes itu, sambungnya, telah diserahkan ke polisi.

Lihat Juga :
Ayah Dokter Aulia Korban Bullying PPDS Undip Meninggal Dunia

Tekad akhiri mata rantai perundungan

Budi pun mendorong agar kasus ini bisa sampai ke ranah hukum demi memberikan efek jera bagi para terduga pelaku perundungan. Ia bertekad mengakhiri mata rantai perundungan di kedokteran, sekalipun petinggi rumah sakit terus bersikap 'denial'.

Menurut Budi, upayanya ini juga demi perbaikan kualitas layanan kesehatan buat masyarakat.

"Saya bener-bener mendorong ini ke ranah hukum, biar ada hukuman maksimal bagi yang melakukannya agar ada efek jera," kata dia.

Kemenkes sebelumnya telah menghentikan sementara program studi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang buntut kematian dokter Aulia yang diduga akibat perundungan.

Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.

Sementara itu, berdasarkan hasil visum, Polrestabes Semarang menyatakan korban Aulia menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuhnya. Korban dipastikan meninggal akibat overdosis obat Roculax, jenis obat anestesi peregang otot saat tindakan operasi.

Dalam kasus ini, polisi menemukan buku catatan harian Aulia yang mengungkapkan kesulitannya selama kuliah kedokteran. Ia pun menyinggung perlakuan senior-seniornya. Polisi mengaku belum menemukan bukti yang menjurus pada perundungan.

Rektor Undip Suharnomo memastikan pihaknya akan menjatuhkan sanksi terhadap terduga pelaku perundungan di PPDS prodi anestesi FK Undip di RSUP Kariadi.

Namun, katanya, sejauh ini dari hasil investigasi internal pihaknya tak menemukan dugaan perundungan yang menjadi faktor dugaan bunuh diri tersebut.

Lihat Juga :
IKA Undip Desak Kematian Dokter Aulia Korban Bullying Diusut Tuntas
(kum/kid)

Read more