cara scan barcode wa

2024-10-08 06:01:51  Source:cara scan barcode wa   

cara scan barcode wa,mega4d wap,cara scan barcode waJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan Israelharus bertanggung jawab usai menggempur Palestina habis-habisan dan menyebabkan tragedi kemanusiaan di Gaza.

Seruan itu muncul saat Safadi berpidato di acara Forum Regional Menteri Luar Negeri Persatuan Mediterania ke-8 di Barcelona, Spanyol, pada 26-27 November.

Lihat Juga :
Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel, kata dia, tak boleh bertindak sebagai negara yang menginjak-injak hukum.

Lebih lanjut, Safadi menegaskan bahwa Israel harus menghentikan agresi mereka di Gaza. Ia juga menyebut Yordania "tak menerima" ultimatum Israel yang "mengusir warga Palestina dari Gaza."

Lihat Juga :
Israel Bakal Gempur Habis-habisan Lagi Gaza Usai Gencatan Senjata
Banner artikel Ceasefirenow

Di kesempatan itu, dia juga menyerukan penghentian aliran senjata ke Israel.

Israel melancarkan agresi ke Palestina pada 7 Oktober imbas peperangannya dengan Hamas.

Selama agresi, pasukan Israel menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah dan rumah sakit. Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 orang di Palestina meninggal, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak.

Pilihan Redaksi
  • 9 Komandan-Tokoh Hamas yang Tewas Dibunuh Pasukan Israel
  • Menlu China ke Markas PBB Bahas Resolusi Israel-Hamas
  • Qatar: Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Diperpanjang Dua Hari

Israel dan Hamas akhirnya menyepakati penerapan gencatan senjata pada pekan lalu yang dimulai selama empat hari sejak Jumat (24/11). Baru-baru ini, Israel-Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari.

Selama gencatan senjata berlangsung Israel memang menghentikan sebagian besar gempurannya di Jalur Gaza. Meski begitu, beberapa serangan tetap terjadi bahkan di Tepi Barat Palestina.

Selain itu, Israel juga masih mengepung dua rumah sakit utama di utara Gaza yakni RS Al Shifa dan RS Indonesia.

(isa/rds)

Read more