lomba 10 line sdy

2024-10-08 04:08:14  Source:lomba 10 line sdy   

lomba 10 line sdy,pt. togel,lomba 10 line sdyJakarta, CNN Indonesia--

Inggris akan menggelar pemilihan umum pada Kamis (4/7) mendatang setelah Perdana MenteriRishi Sunak mengumumkan pemilu digelar lebih cepat sejak pertengahan Mei lalu.

Sunak memutuskan menggelar pemilu lebih cepat ketika partainya, Partai Konservatif, tengah berjuang mati-matian mengamankan statusnya sebagai partai berkuasa selama 14 tahun terakhir.

Lihat Juga :
Demo Pecah di Israel, Warga Tolak Perubahan Usia Wamil Jadi 21 Tahun

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu kandidat digadang-gadang bakal mengalahkan PM Sunak, sang petahana, dalam pemilu kali ini.

Britain's main opposition Labour Party leader Keir Starmer delivers a speech on stage during the launching of Labour Party election manifesto, in Manchester, on June 13, 2024 in the build-up to the UK general election on July 4. (Photo by Oli SCARFF / AFP)Pemimpin Partai Reform UK, Nigel Farage (Photo by Oli SCARFF / AFP)

Nigel Farage

Nigel Farage merupakan sosok kontroversial dari Partai Reform UK. Politikus sekaligus penyiar 60 tahun ini dikenal penyuka minuman alkohol dan perokok.

Farage dicap sebagai salah satu politikus yang paling memecah belah politik Inggris.

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahkan menjuluki Farage sebagai "Tuan Brexit" karena berhasil membujuk mayoritas warga Inggris pada 2016 untuk memilih meninggalkan Uni Eropa dalam referendum 2016 lalu.

Lihat Juga :
PM Inggris Rishi Sunak Bakal Gelar Pemilu Lebih Cepat, Mau Mundur?

Sosok yang sangat anti-Eurosceptic ini sedang berupaya mempertahankan jabatannya sebagai anggota parlemen Inggris untuk periode ke delapan.

Farage juga terseret skandal rasisme setelah beberapa aktivis partai melontarkan pernyataan rasis dan homofobik.

Ia juga dikritik negara sekutu Inggris karena menganggap negara Barat "memprovokasi" Rusia untuk menyerang Ukraina.

Rishi Sunak

Perdana menteri petahana, Rishi Sunak, berupaya mendapat kepercayaan dan dukungan yang lebih luas dengan gelaran pemilu kali ini.

Sebab, Sunak naik ke tumpuk kepemimpinan bukan melalui pemilu, tapi untuk menggantikan Liz Truss yang digulingkan hanya 49 hari setelah dilantik sebagai PM Inggris pada September 2022 lalu.

Sunak merupakan PM pertama keturunan Asia (India) dan Hindu pertama untuk Inggris.

Pilihan Redaksi
  • Pilpres Iran Lanjut Putaran Kedua sampai Gencatan Senjata Gaza Mandek
  • RI Kutuk Israel Sahkan 5 Permukiman Ilegal di Tepi Barat Palestina

Di awal kepemimpinannya, Sunak dipuji karena mampu mengembalikan pemerintahan pada jalurnya usai kekacauan politik yang terjadi semasa pemerintahan Boris Johnson dan Truss.

Sunak juga dianggap berhasil memangkas inflasi Inggris di tengah krisis global yang makin tidak menentu.

Namun, dikutip AFP, Sunak gagal memenuhi beberapa janjinya, termasuk mempercepat layanan kesehatan, menghentikan arus imigran yang kacau, dan mengirim para imigran ke Rwanda.

Sejauh ini, survei pemilu menunjukkan Sunak meraih peringkat persetujuan publik terendah dibandingkan perdana menteri mana pun.

Baca di halaman berikutnya >>>>

Keir Starmer

Pemimpin partai Buruh sekaligus eks pengacara hak asasi manusia (HAM) ini digadang-gadang bakal menggantikan Sunak dalam pemilu kali ini.

Starmer, yang juga mantan kepala jaksa penuntut umum ini, banyak mendapat simpati warga Inggris karena berhasil mengembalikan partainya ke pertarungan utama politik di negara Eropa Barat tersebut.

Politikus 61 tahun ini juga dianggap berhasil membasmi anti-Semitisme yang merongrong partai kala dipimpin politikus sayap kiri Jeremy Corbyn.

Lihat Juga :
Inggris Gelar Pemilihan PM 4 Juli, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Pendukung menggambarkan Starmer sebagai sosok pragmatis, bermain aman, serta cocok membantu Inggris bangkit dari kemerosotan ekonomi.

Sementara itu, kritikus mengecap Starmer sebagai orang yang gagal memberikan inspirasi dan menjelaskan visi misinya selama kampanye berlangsung.

Starmer lahir di London dari keluarga kelas menengah ke bawah. Sang ayah bekerja sebagai pembuat perkakas, sementara ibunda merupakan seorang perawat.

Pesepakbola dan penggemar berat Arsenal ini juga telah dianugerahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II atas jasanya dalam peradilan pidana.

Swinney, Davey, dan Denyer

Tiga kandidat PM Inggris lainnya berasal dari partai minoritas di parlemen Inggris. Meski begitu, ketiga kandidat ini menjadi kunci suara yang dapat menentukan siapa yang akan menang dalam pemilu kali ini.

Ketiga kandidat PM ini yaitu Ed Davey dari Partai Demokrat Liberal, John Swinney dari Partai Nasional Skotlandia (SNP), dan Carla Denyer dari Partai Hijau.

Davey (58) berharap partainya dapat menjegal kemenangan Sunak dalam pemilu kali ini dengan memenangkan beberapa kursi di parlemen.

Lihat Juga :
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Korsel Langsung Analisis

Davey juga tengah berupaya menyalip SNP untuk menjadikan partainya kembali sebagai partai terbesar ketiga di parlemen.

Sementara itu, Swinney (60), tidak menjabat sebagai anggota parlemen. Namun, ia merupakan menteri pertama Parlemen Skotlandia.

SNP yang dipimpinnya sedang berjuang untuk menangkis kebangkitan Partai Buruh di Skotlandia, yang dapat mematikan harapan kemerdekaan bagi satu generasi.

Terakhir, ada Denyer (38), kandidat PM termuda pada pemilu Inggris kali ini hanya berharap memenangkan kursi baru di parlemen.

Read more