data keluaran sgp 2001 sampai 2022

data keluaran sgp 2001 sampai 2022,angka keramat terbaru,data keluaran sgp 2001 sampai 2022

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) telah merampungkan restrukturisasi pinjaman atau utang kepada 21 bank senilai Rp 26,3 triliun dengan tenor selama 10 tahun.

Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi kepada para perbankan atas dukungannya terhadap kinerja perusahaan pelat merah yang terus membaik.

"Terima kasih kepada para bank yang mensupport kita bisa lihat tadi, tidak hanya dari bank BUMN, bank swasta bahkan bank internasional yang percaya bahwa kinerja kami di Kementerian BUMN terus membaik," ujarnya dalam Konferensi Pers Penyelesaian Penandatangan Perubahan Master Restructuring Agreement & Perubahan Syarat dan Ketentuan Pokok KMK Penjaminan Waskita Karya, di Menara Danareksa, Jumat (6/9).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, bukan hanya bank lokal, namun bank internasional juga sepakat untuk melakukan restrukturisasi fasilitas kredit Waskita.

"Kita harapkan pemegang obligasi akan mengikuti dan kita sangat ingin bahwa proses penyehatan Waskita ini berjalan secara berkelanjutan," sebutnya.

Menurutnya, pihaknya memiliki rencana kerja yang diharapkan dapat memastikan bahwa dari kacamata bisnis dan manajemen risiko, Waskita akan semakin baik ke depannya.

"Dengan dukungan kreditur, Kemenkeu dalam konteks KNKP, kita optimistis restrukturisasi bisa berjalan sesuai dengan rencana yang hari ini," ungkapnya.

Sedangkan Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho menekankan, restrukturisasi yang disepakati hari ini hanya perbankan saja. "Kita menandatangani total 100% dari seluruh lender yang sudah menandatangani MRA ini. Jadi total Rp 26,3 triliun kita sudah tandatangani hari ini," ucapnya.

"Tentunya ada penurunan suku bunga yang tadinya mungkin sekitar 5% ini menjadi turun ke 3,5% di mana prolong dan jangka waktunya itu sekitar 10 tahun yang kita setujui bersama," lanjutnya.

Selain itu, Ia menambahkan, terdapat empat surat utang atau obligasi yang masih dalam proses restrukturisasi senilai Rp 3 triliun. Dari empat seri, hanya satu seri yang belum diselesaikan dengan nilai Rp 1,3 triliun.

"Yang sudah kurang lebih Rp 3 triliun, yang masih progress Rp 1,3 triliun," pungkasnya.

Video: Perkuat Bisnis Konsumer, Bank "Incar" Nasabah Gen Z & Milenial