tafsir mimpi joker merah

2024-10-08 06:09:52  Source:tafsir mimpi joker merah   

tafsir mimpi joker merah,buku mimpi 69,tafsir mimpi joker merah

Jakarta, CNBC Indonesia -Harga minyak mentah dunia melanjutkan kenaikannya usai kabar baik dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu atau yang disebut OPEC+, menyetujui untuk menunda kenaikan produksi minyak Oktober selama dua bulan.

Pada penutupan perdagangan Kamis (5/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka tercatat naik 0,20 % di level US$69,34 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang terapresiasi 0,23% di level US$72,87 per barel.

Baca:
Harga Batu Bara Melonjak, Ikut Panas Karena Keputusan OPEC+

Sementara itu, pada awal perdagangan hari ini Jumat (6/9/2024), harga minyak mentah WTI berjangka dibuka menguat 0,03% di level US$69,36 per barel. Begitu juga dengan minyak mentah Brent yang dibuka lebih tinggi atau naik 0,03% di level US$72,89 per barel.

OPEC+ telah setuju untuk menunda rencana kenaikan produksi minyak pada Oktober dan November, menurut kelompok produsen tersebut pada hari Kamis setelah harga minyak mentah mencapai titik terendah dalam sembilan bulan. Akan tetapi, mereka dapat menghentikan sementara atau membalikkan kenaikan tersebut jika diperlukan.

Harga minyak telah turun bersama dengan kelas aset lainnya karena kekhawatiran tentang ekonomi global yang lemah dan data yang lemah dari China, importir minyak terbesar di dunia.

Delapan anggota OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, yang telah dijadwalkan untuk menaikkan produksi mulai Oktober mengadakan pertemuan virtual pada hari Kamis, berdasarkan pernyataan OPEC.

"Delapan negara peserta telah sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi sukarela tambahan mereka sebesar 2,2 juta barel per hari selama dua bulan hingga akhir November 2024," ujar OPEC.

Peningkatan produksi yang direncanakan OPEC+ pada bulan Oktober adalah sebesar 180.000 barel per hari, sebagian kecil dari 5,86 juta barel per hari yang ditahan, setara dengan sekitar 5,7% dari permintaan global, untuk mendukung pasar karena ketidakpastian tentang permintaan dan meningkatnya pasokan di luar kelompok tersebut.

Minggu lalu, OPEC+ bersiap untuk melanjutkan peningkatan produksi. Namun, sentimen pasar minyak yang rapuh atas prospek pasokan yang lebih banyak dari OPEC+ dan berakhirnya perselisihan yang menghentikan ekspor minyak Libya, ditambah dengan melemahnya prospek permintaan minyak, menimbulkan kekhawatiran dalam kelompok tersebut.

Para menteri OPEC+ mengadakan pertemuan untuk memutuskan kebijakan pada tanggal 1 Desember. Sekelompok menteri utama OPEC+ yang disebut Komite Pemantauan Menteri Bersama yang dapat merekomendasikan perubahan berkumpul pada tanggal 2 Oktober.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Video: Timur Tengah Kian Panas, Emas & Minyak Ikut Membara?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Sempat Lesu Sejenak Kemarin, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

Read more