snaptik fb video

2024-10-08 02:29:59  Source:snaptik fb video   

snaptik fb video,qqgaming login,snaptik fb videoJakarta, CNN Indonesia--

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati penuaan penduduk dan perubahan iklim yang terjadi belakangan ini makin memberatkan ekonomi dunia. Untuk penuaan penduduk, ia menyebut negara-negara yang didominasi oleh priaatau berbudaya alpha male yang paling berisiko.

Menurutnya, negara yang didominasi pria menyebabkan penuaan penduduk alias aging population semakin cepat.

"Negara-negara yang memang very male dominated, dan mereka sangat alpha male, itu menyebabkan perempuan merasa tidakworthuntuk kemudian berumah tangga, dan so difficultuntuk raise children, ini menyebabkan aging populationyang sangat cepat," kata wanita yang akrab disapa Ani itu dalam acara Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Hotel Mulia Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya, ia menjelaskan penduduk di dunia tadinya berjumlah 6 miliar yang sekarang sudah menjadi 8 miliar. Nantinya jumlah akan meningkat dan 9 miliar orang dan sebagian besarnya berusia tua.

"Kalau penduduk suatu negara yang usianya di atas 65, sudah di atas 10 persen atau 15 persen, itu artinya societyitu mulaiaging," ujarnya.

Ia pun merinci sejumlah negara yang sudah mengalami penuaan penduduk secara cepat, seperti Singapura, China, Korea Selatan, Jepang, hingga Afrika.

Ani mengatakan Singapura sudah lebih dari satu dekade meminta supaya perempuan mau menikah dan memiliki anak, bahkan ada paket kebijakan negara untuk berpacaran. Meski program seperti itu belum terlihat hasilnya.

"Kemudian China, kita semuanya tahu One Child Policy. Tapi negara yang diam-diam enggak ada One Child Policy tapi lebih dahsyat aging-nya adalah Korea Selatan, selain Jepang yang kita semuanya tahu," ungkap Ani lebih lanjut.

"Eropa kita sudah kenal, tapi sekarang di Asia itu sangat cepat," sambungnya.

"Dan kita menghadapi juga disrupsi yang terus-menerus dari teknologi digital. Itulah kondisi yang kita hadapi," tegas dia.

[Gambas:Video CNN]



(del/agt)

Read more