slotbesar rtp

2024-10-09 22:51:52  Source:slotbesar rtp   

slotbesar rtp,rj store chip,slotbesar rtpJakarta, CNN Indonesia--

Permasalahan stunting yang masih menjadi tantangan serius di Indonesia harus menjadi fokus semua pihak, termasuk para generasi muda. Karena itu, dalam acara GenbestTalk yang digelar di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/8), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak para pemuda untuk menjadi garda terdepan dalam mencegah dan mengatasi masalah gizi kronis ini.

PIC Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Kesehatan, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Septa Dewi Anggraeni, generasi muda harus berperan aktif dalam memahami permasalahan stunting dan cara pencegahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bonus demografi adalah ketika usia produktif lebih besar daripada usia non-produktif, untuk itu kita harus melahirkan generasi yang unggul, memiliki kompetensi serta bisa bersaing dengan negara barat maupun asia lainnya," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Program Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Isti Mey Faizia menekankan bahwa pola makan yang seimbang, yang mencakup karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah merupakan kunci utama dalam pencegahan stunting. Di sisi lain, kebiasaan anak muda saat ini cenderung lebih memilih makanan cepat saji, seperti mie instan, dibandingkan makanan bergizi.

"Kalau saja makanan bergizi seimbang ini sudah diperkenalkan di rumah tangga sejak usia enam bulan awal kehidupan maka tentu kebiasaan makan ini akan terus berlanjut hingga kita dewasa," ungkapnya.

Senada, Ketua Indonesian Sport Nutritionist Association, Rita Ramayulis menambahka, pemenuhan gizi sejak remaja sangat penting untuk memastikan kesehatan generasi berikutnya. Makanan bergizi dengan proporsi yang seimbang seperti dalam Isi Piringku, misalnya.

Isi Piringku sendiri merupakan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan untuk mengampanyekan konsumsi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Sesuai Isi Piringku, satu piring setiap kali makan adalah setengah piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan setengah lainnya diisi dengan makanan pokok dan lauk pauk.

Rita mengatakan, makanan bergizi seimbang memainkan peranan penting sejak dalam proses reproduksi. Sehingga orang tua yang kekurangan gizi sejak remaja berpotensi besar melahirkan bayi yang tidak berkualitas.

"Kemudian jika saat remaja gizi sang ibu tidak terpenuhi maka saat dia melahirkan lalu menyusui air susunya jadi tidak banyak dan tidak berkualitas sehingga bayi tidak mendapatkan makanan yang tepat," tambahnya.

Untuk itu, Rita menekankan bahwa para remaja, baik itu laki-laki maupun perempuan, harus memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan makanan yang bergizi seimbang untuk tubuh mereka.Sehingga saat proses reproduksi nanti, tubuh kedua orang tua memiliki kematangan gizi yang baik dan dapat menghasilkan zigot berkualitas.

"Kemudian ketika lahir, bayi juga akan mendapatkan ASI eksklusif yang berkualitas," tuturnya.

Selain memberikan edukasi tentang stunting dan pencegahannya, acara GenbestTalk Palu juga mengadakan workshop pembuatan konten edukatif.

Septa menambahkan, sesi ini dipandu oleh content creator Anisa Citra Salsabila dengan tujuan agar para peserta bisa menyebarkan informasi mengenai stunting secara lebih luas dan kreatif.

"Melalui workshop pembuatan konten, harapannya akan lebih banyak lagi masyarakat yang tersadarkan akan pentingnya mengatasi masalah stunting di Indonesia," katanya.

Sebagai informasi, Genbest merupakan gerakan yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong generasi muda menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest menyediakan berbagai informasi terkait stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, kesiapan pernikahan, hingga reproduksi remaja yang dikemas dalam bentuk artikel, infografik, dan videografik.

(ory)

Read more