garasiqq login

2024-10-08 04:12:05  Source:garasiqq login   

garasiqq login,erek-erek 59,garasiqq loginJakarta, CNN Indonesia--

Iron Dome Israeldilaporkan bisa keteteran jika Hizbullah terus-menerus meluncurkan roket ke negara itu.

Beberapa hari terakhir, Israel meluncurkan serangan brutal ke Lebanon. Imbas serangan ini, 500 orang meninggal dan ratusan lain mengalami luka-luka.

Lihat Juga :
China Murka Israel Serang Lebanon, Bakal Bela Beirut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski Iron Dome membantu Israel, pengamat studi politik dan internasional dari Universitas London Mesrob Kassemdjian, meyakini rentetan roket Hizbullah punya daya rusak signifikan ke situs militer atau infrastruktur sipil.

Mesrob mengatakan Hizbullah memiliki roket berpemandu yang bisa menyerang wilayah Israel mana pun dan apa pun yang mereka mau.

"Serangan semacam ini akan muncul sebagai bagian rentetan roket yang terus-menerus dan kemungkinan sekawanan drone, yang bisa membanjiri sistem Iron Dome Israel dan membuat Israel terbuka terhadap beberapa serangan kritis di wilayahnya," kata dia ke France 24.

Lihat Juga :
Kronologi Serangan Bom Hantam Rombongan Diplomat RI di Pakistan

Mesrob juga mengatakan Hizbullah memiliki kemampuan yang lebih dari Hamas dan harus diperhitungkan.

Hizbullah beroperasi di wilayah dengan luas 10.452 kilometer dan merupakan daerah pegunungan. Wilayah ini sangat cocok untuk perang gerilya.

"Jadi akan jauh lebih sulit bagi Israel untuk memasuki Lebanon," ungkap pengamat itu.

Israel punya tujuan dan alasan tertentu menggempur Lebanon terutama menyasar situs-situs Hizbullah.

Sebelum serangan besar-besaran, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan mengatakan ingin memperluas tujuan perang di perbatasan. Dia menyebut ingin warga Israel di sana bisa kembali ke rumah dan hidup aman.

Lihat Juga :
AS Desak Warga Keluar Lebanon Secepatnya, Kirim Tentara ke Beirut

Namun, Mesrob punya penilaian sendiri. Dia mengatakan Israel ingin zona penyangga dari poros perlawanan mengecil, serangan roket berakhir, dan mengakhiri kehadiran milisi di perbatasan.

"Tetapi mereka tak berbicara soal pelucutan senjata total, bahkan tujuan-tujuan ini mungkin, mungkin terbukti menjadi langkah yang jauh bagi mereka," ungkap dia.

(isa/bac)

Read more