angka togel 61

2024-10-09 21:22:56  Source:angka togel 61   

angka togel 61,udinslot rtp,angka togel 61Jakarta, CNN Indonesia--

Platform media sosial microblogging dari Meta, Threads, digadang-gadang hadir untuk menggusur peran X (sebelumnya Twitter). Namun, sejumlah pengguna berbagi pengalaman yang membosankan soal media sosial-nya Mark Zuckerberg ini.

Saat Threads pertama kali diluncurkan tahun lalu, banyak pengguna X yang eksodus ke aplikasi ini. Namun ternyata, Threads yang menjadi alternatif itu memiliki banyak kekurangan.

Melansir The Guardian, sebetulnya ada sejumlah alternatif lain untuk Twitter, sebelum miliarder Elon Musk mengambil alih perusahaan. Misalnya, Bluesky, Mastodon, hingga Truth Social yang merupakan jejaring sosial milik calon presiden Amerika Serikat Donald Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tempat ini (X) merusak tatanan sosial Inggris dan saya menggunakannya sesedikit mungkin, sambil menunggu agar tempat ini diatur," jelasnya, mengutip The Guardian, Senin (19/8).

"Pelecehan sistematis telah menjadi masalah bagi saya, dan banyak orang kulit berwarna [lainnya], selama bertahun-tahun," tambah dia.

Namun, faktor yang mendorong orang beralih dari X ke Threads bukan karena daya tarik media sosial tersebut.

Lihat Juga :
Remaja Makin 'Punah' dari Facebook

"Threads memiliki beberapa hal yang bagus, tidak terkecuali karena terhubung dengan Instagram, yang mungkin merupakan platform media sosial yang paling berguna," kata Sanghera.

"Namun tidak cukup banyak orang yang saya cintai yang ada di dalamnya. Saya harap ini akan berubah. Atau mungkin saya semakin dekat dengan waktu untuk berhenti menggunakan media sosial," ungkap dia menambahkan.

Integrasi antara Threads dengan Instagram, bisa dibilang jadi hal-hal yang mendorong pertumbuhan media sosial tersebut. Pada awal bulan ini, Threads sudah mencatat 200 juta pengguna aktif.

"Threads memiliki satu keuntungan besar," kata Emily Bell, direktur pusat Tow untuk jurnalisme digital di University of Columbia, New York.

"Basis pengguna yang terdiri dari para selebriti dan atlet, jika Anda ingin benar-benar membuat semua orang meninggalkan Twitter, Anda harus menggaet Taylor Swift, Chappell Roan, dan [jurnalis olahraga Italia] Fabrizio Romano," jelas dia.

Karena semua pengguna ini sudah ada di Instagram, Bell mengatakan, mungkin akan lebih mudah untuk menarik mereka ke Threads daripada membujuk mereka untuk memulai dari awal di jejaring sosial yang sama sekali baru.

Namun begitu, ia menilai bahwa Threads adalah produk media sosial yang buruk. Pasalnya, ia merasa Threads masih seperti platform yang dirancang untuk bersaing dengan Twitter.

"Threads sangat membosankan: dalam presentasi, dalam partisipasi, dalam segala hal," ujar Emily.

Lihat Juga :
Pendapatan X Naik saat Elon Musk Rajin Provokasi ala Kelompok Kanan

Nina Jankowicz, peneliti misinformasi, mengatakan bahwa Threads sebetulnya memiliki suasana yang berbeda karena sebagian besar penggunanya adalah kelompok orang yang lebih kecil dan dipilih sendiri.

"Mereka biasanya mencobanya karena mereka menginginkan sesuatu yang berbeda dari Twitter. Hal ini juga sangat membantu karena mereka secara aktif melakukan moderasi dan pimpinan situs ini tidak secara aktif mempromosikan teori konspirasi," tutur Nina.

[Gambas:Video CNN]

(tim/dmi)

Read more