mastoto

2024-10-08 05:39:50  Source:mastoto   

mastoto,mimpi sumur togel,mastoto

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan global masih menantikan kepastian pemangkasan suku bunga acuan The Fed dalam FOMC Meeting di pertengahan September 2024 Ini.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed disebut Treasury Global Market Manager Bank Mega, Bangun Satrio Pambudi dinilai sudah cukup tinggi seiring dengan memburuknya data ketenagakerjaan dan inflasi AS. Sentimen ini juga menjadi kabar positif bagi pasar emerging market seperti Indonesia karena bisa mendorong kian derasnya aliran dana asing.

Senada dengan Bangun Satrio, Macro Economic & Financial Research Department Head BSI, Ikram N. Muharam juga melihat optimisme terhadap penurunan Fed Funds Rate (FFR) masih kuat meski resesi masih membayangi.

Namun bagi Bank Indonesia penurunan suku bunga The Fed mungkin tidak langsung direspon dengan pemangkasan BI Rate, hal ini penting untuk menjaga stabilitas Rupiah dan selisih yield SBN dan US Treasury.

Di sisi lain, Salah satu instrumen investasi yang menjadi perhatian pasar di tengah penantian arah kebijakan suku bunga Bank Sentral adalah Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Saat ini SRBI masih menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibanding SBN sehingga masih menjadi acuan penarik capital inflow ke pasar RI, sehingga saat BI Rate mulai turun maka BI berpeluang mengurangi penerbitan SRBI dan kupon SRBI akan ikut turun.

Lalu seperti apa ekspektasi terhadap penurunan suku bunga BI maupun The Fed? bagaimana urgensi BI mengurangi lelang SRBI untuk menarik investasi ke pasar SBN? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Macro Economic & Financial Research Department Head PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Ikram N. Muharam dan Treasury Global Market Manager PT Bank Mega Tbk (MEGA), Bangun Satrio Pambudi dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Senin, 09/09/2024)



Read more