slot demo kakek zeus

2024-10-08 04:07:54  Source:slot demo kakek zeus   

slot demo kakek zeus,bola setan,slot demo kakek zeusJakarta, CNN Indonesia--

Kematian bos Hamas Ismail Haniyeh menyisakan banyak tanda tanya termasuk dugaan Iran disusupi agen intelijen Israel, Mossad.

Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran pada 31 Juli di wisma kenegaraan, sehari usai menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Lihat Juga :
Kirim Ribuan Tentara ke Rusia, Ukraina Mau Invasi Balik Moskow?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom tersebut, menurut laporan NYT, telah ditanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum insiden pembunuhan. Laporan ini memicu asumsi Iran kebobolan dan disusupi.

Benarkah demikian?

Surat kabar Yahudi yang berbasis di Inggris, Jewish Chronicle (JC), melaporkan Mossad merekrut dua warga Iran untuk meletakkan bom di tempat biasa Haniyeh menginap.

Kedua warga Iran itu diduga anggota unit keamanan Ansar Al Mahdi dari Korps Revolusi Garda Iran (IRGC). Unit ini bertanggung jawab menjaga state guest atau wisma kenegaraan dan tamunya.

Lihat Juga :
Uni Eropa Siapkan Sanksi untuk Israel Jika Bebal Ogah Gencatan Senjata

JC, berdasarkan kamera keamanan, melaporkan alat peledak baru diletakkan di kamar Haniyeh saat hari pembunuhan, sekitar pukul 16.23 waktu setempat.

Mossad menanam bahan peledak dari batu bata pipih selebar 3 inci atau sekitar 7,6 cm dan panjang 6 inci atau sekitar 15 cm agar tak ketahuan.

"Orang Iran sendiri menyadari hal ini setelah pembunuhan itu," demikian laporan Jewish Chronicle(JC), Senin (5/8).

Laporan itu lalu berlanjut, "Para penjaga terlihat di kamera keamanan ketika hari-hari pembunuhan bergerak diam-diam di lorong menuju kamar Haniyeh, membuka pintu dengan kunci dan masuk ruangan."

Tiga menit kemudian, para penjaga tampak ditawari sejumlah uang enam digit dan relokasi langsung ke negara Eropa utara.

Mereka terekam saat meninggalkan ruangan dengan tenang, meninggalkan gedung, lalu masuk ke mobil hitam.

Penjaga tempat parkir mengidentifikasi mereka dan membuka gerbang tanpa penyelidikan apa pun. Satu jam kemudian, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad.

Lihat Juga :
Israel Siap-siap, Prediksi Serangan Balasan Iran dalam Hitungan Hari

Sekitar sembilan jam sebelum diaktifkan, Haniyeh masuk kamar. Kemudian sekitar pukul 01.37 terjadi ledakan.

Untuk meminimalkan korban sipil,, mereka menggunakan bom yang dikenal karena presisinya sehingga hanya menargetkan kamar Haniyeh. Hasilnya, hanya satu area tertentu di gedung tersebut yang rusak

Bersambung ke halaman berikutnya...

JC juga melaporkan rencana pembunuhan Haniyeh mencuat sejak 7 Oktober 2023, usai Hamas menyerang dadakan ke wilayah Israel.

Setelah keputusan disepakati, Mossad mencari saat yang tepat melaksanakan rencana pembunuhan Haniyeh dengan memanfaatkan kolaborator mereka di Iran.

Haniyeh kemudian menerima undangan ke Teheran untuk pelantikan Presiden Pezeshkian.

Mossad lalu bekerja sama dengan unit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) yang bertanggung atas operasi rahasia 8200 untuk menuntaskan rencana mereka.

"Mossad menyadap panggilan telepon antara penyelenggara pelantikan dan tamu undangan," lanjut laporan JC.

Saat Haniyeh mengonfirmasi kedatangan, Mossad mulai melaksanakan aksinya.

Lihat Juga :
Kenapa USA Disebut Amerika Serikat di Indonesia?

"Melenyapkan Haniyeh di wisma tamu tempat ia biasa menginap selama berkunjung ke Teheran," demikian laporan JC, yang dikutip Anadolu Agency.

Mossad kemudian mengirim agen untuk mengunjungi daerah tersebut secara berkala guna memasok logistik operasional, memetakan setiap jalan dan gang, mengidentifikasi rute pelarian potensial, dan memeriksa langkah-langkah keamanan gedung.

Menyoal perekrutan warga Iran oleh Mossad, media Iran Internationalsempat merilis peringatan dari pemerintah.

Peringatan Teheran, indikasi Iran disusupi Mossad 

Pada Juni 2023, Kementerian Intelijen Iran mengirim pesan teks ke seluruh negeri berisi peringatan agar tak menjadi rekrutan Mossad.

"Salah satu taktik terpenting Mossad dalam menjalankan operasi teroris dan kriminal di Iran adalah menyalahgunakan kesadaran publik dan ketidaktahuan masyarakat," demikian bunyi pesan tersebut.

"Jika seseorang meminta Anda membeli kendaraan dan meninggalkannya di tempat tertentu dengan membayar sejumlah uang, anggaplah Anda sedang disiksa dalam aksi teroris Mossad," imbuh teks itu.

Lihat Juga :
Kenapa Beijing 'Alergi' dan Marah China Taipei Disebut Taiwan?

Sebelum kematian Haniyeh, Israel diduga melakukan puluhan operasi dan pembunuhan di wilayah Iran.

Operasi itu termasuk serangan ke fasilitas nuklir dan pembunuhan pejabat nuklir senior Iran sekaligus anggota senior IRGC, Mohsen Fakhrizadeh, pada November 2020.

Iran menuding Israel sebagai dalang pembunuhan Fakhrizadeh. Kemudian pada 2021, eks kepala Mossad Yossi Cohen menyatakan Israel berada di balik serangan ke fasilitas nuklir.

Cohen mengatakan lebih dari 20 agen Mossad terlibat dalam operasi tersebut. Namun, dia juga membeberkan agen itu bukan warga Israel.

Seluruh agen yang turut dalam operasi serangan nuklir, lanjut Cohen, masih hidup dan beberapa kabur dari Iran.

Di luar itu, Iran juga berulang kali menangkap mata-mata Mossad di negara itu. Beberapa di antara mereka dijatuhi hukuman gantung.

Read more