qqslot88 login

2024-10-08 05:54:51  Source:qqslot88 login   

qqslot88 login,statistik martin ødegaard,qqslot88 loginJakarta, CNN Indonesia--

Polisi di Timor Leste menuai kritikan keras dari jurnalis hingga para pedagang kaki lima, karena dituduh telah melakukan kekerasan menjelang kunjungan apostolik pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus.

Polisi Timor Leste dituduh melakukan kekerasan terhadap pedagang kaki lima dan jurnalis, saat menyiapkan kedatangan Paus.

Lihat Juga :
Pidato Paus Fransiskus di Dili Singgung RI-Timor Leste

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu mereka meneriaki kami, bahwa kami menghina pemerintah. Kami berjualan di sana untuk memenuhi kebutuhan dasar kami. Saya merasa dilecehkan. Mereka membuat kami seperti penjahat. Kami melawan hanya karena mereka memperlakukan kami seperti binatang" ujarnya.

Polisi kemudian disebut menahan salah satu reporter Antonieta Kartono Martins selama empat jam karena merekam video tersebut. Ponsel mirip jurnalis lainnya bernama Suzana Cardoso juga ikut disita oleh polisi di Timor Leste.

Lihat Juga :
Ambisi Kim Jong Un Tambah Kekuatan Senjata Nuklir Korea Utara

Seorang jurnalis Timor Leste menyebut serangan terhadap para pedagang merupakan pelanggaran hak ekonomi rakyat. Kelompok advokasi media lokal dan internasional juga mengutuk insiden tersebut.

"Dalam demokrasi seperti Timor Leste, jurnalis tidak seharusnya menghadapi hambatan atau penangkapan saat meliput peristiwa yang menjadi kepentingan publik," kata Cedric Alviani dari Reporters Without Borders (RSF).

Kantor kepresidenan Timor Leste hingga kini belum menanggapi permintaan komentar dari RSF terkait insiden ini. Namun sebelumnya Presiden Ramos Horta mengatakan menentang segala bentuk penghalangan terhadap pekerjaan jurnalis.



Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan apostoliknya di Timor Leste pada 9-11 September. Ia akan memimpin misa agung hari ini, dan diperkirakan akan dihadiri lebih dari 750 ribu umat Katolik.

Kunjungan Paus Fransiskus adalah hal yang dinanti-nanti warga Timor Leste.

"Ini akan menjadi momen yang membanggakan bagi saya dan keluarga, saya pikir juga bagi seluruh rakyat Timor-Leste," kata Nunsia Karmen Maya.



(dan/dna)

Read more