hukum mersenne

2024-10-07 23:56:22  Source:hukum mersenne   

hukum mersenne,akun higgs domino gratis level 5 hari ini,hukum mersenneJakarta, CNN Indonesia--

Ibu negaraOlena Zelenska mengungkapkan anak-anak Ukraina yang dibawa secara ilegal oleh Rusiatelah didoktrinasi propaganda Negeri Beruang Merah itu.

Dalam wawancara eksklusif dengan senior anchorCNN Indonesia TVDesi Anwar di Kyiv, Zelenska menuturkan anak-anak dengan usia dini dan remaja "dididik ulang" oleh Rusia mengenai identitas nasional mereka hingga cara mereka mengucapkan nama sendiri.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALMenteri Israel Ancam Pemerintah sampai Erdogan Marah ke Netanyahu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka diberikan dokumen identitas lain, termasuk paspor, perubahan pengucapan nama, serta ejaan nama," lanjut dia.

Dari 19.500 anak yang dibawa ilegal ke Rusia, sekitar 386 anak telah berhasil dipulangkan. Ribuan lainnya, menurut Zelenska, sangat sulit dipulangkan lantaran berbagai jenis hambatan akibat akal-akalan Rusia.

Lihat Juga :
Jokowi: Perang Israel-Palestina Tak Mungkin Setop dalam Waktu Dekat

[Gambas:Video CNN]

Zelenska berujar Rusia sengaja menyulitkan Ukraina mencari anak-anak tersebut dengan mengubah nama mereka berdasarkan ejaan Rusia.

"Ini sungguh membingungkan untuk melacak mereka. Sebab misalnya nama Ukraina (seorang anak adalah) Mykyta. Jika ditulis dengan gaya Rusia adalah Nikita," ucapnya.

"Kalau nanti anak ini dicari, dan dia memang dicari, sangat menghambat pencariannya. Artinya, banyak langkah yang dilakukan Rusia untuk memastikan anak tersebut hilang dan tidak dapat ditemukan," tambahnya.

Zelenska mengatakan anak-anak tersebut saat ini kemungkinan berada di panti asuhan. Banyak dari mereka yang 'dipromosikan' untuk diadopsi oleh keluarga Rusia.

"Tahun lalu, mereka (Rusia) melonggarkan persyaratan administratif untuk mengadopsi anak-anak Ukraina untuk keluarga Rusia. Sekarang mereka mencoba untuk mempopulerkan adopsi anak Ukraina di kalangan penduduk mereka," ujar Zelenska.

Pilihan Redaksi
  • Kisah Pilu Seorang Kakek Kehilangan Cucu Imbas Dibom Israel di Gaza
  • Warisan Era Menlu Retno: Larang Kibarkan Bendera Israel di RI
  • Jelang Akhir Gencatan Senjata, Hamas Bebaskan 16 Sandera dari Gaza

Invasi Rusia di Ukraina hingga kini masih berlangsung sejak dilancarkan pada Februari 2022 lalu.

Rusia terus menggempur negara tetangganya itu dan menargetkan wilayah-wilayah vital, termasuk ibu kota Kyiv.

Karena invasi ini, Rusia telah lama dianggap melakukan kejahatan perang di Ukraina. Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) bahkan sudah merilis surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisioner Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova pada Maret lalu.

Keduanya dituding melakukan kejahatan dengan mendeportasi anak-anak Ukraina secara ilegal ke Rusia.

(blq/rds)

Read more