koi338

2024-10-09 22:15:30  Source:koi338   

koi338,ladangtoto 1,koi338Jakarta, CNN Indonesia--

Tsunami yang sejumlah wilayah di Jepang usai gempa dangkal dengan Magnitudo 7,1 disebut dipicu oleh aktivitas subduksidengan mekanisme tertentu. Simak penjelasannya.

Gempa dengan M 7,1 mengguncang Kochi, Provinsi Miyazaki, Jepang, Kamis (8/8) pukul 14.42.58 WIB. Lembaga Meteorologi dan Geofisika Jepang pun mengeluarkan peringatan tsunami.

Pada sore ini, menurut laporan media Jepang NHK News, gelombang tsunami mulai mencapai garis pantai Provinsi Miyazaki, Kochi, dan Kagoshiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkap gempa ini bisa memicu tsunami lantaran dipicu sejumlah faktor.

Lihat Juga :
Sumatra Terdeteksi Simpan Kekuatan Megathrust Paling Dahsyat

Yakni, pusat gempa (episenter) ada di laut dan termasuk gempa dangkal. Tepatnya, kedalaman 39 km di laut.

Selain itu, mekanisme gempanya berupa penunjaman lempeng (subduksi) dan sesar naik. Artinya, blok batuan tertentu naik akibat penunjaman itu.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang diduga dipicu aktivitas subduksi Nankai Trough dengan mekanisme sesar naik (thrust fault)," tutur dia, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8).

Lihat Juga :
Mengenal Ancaman Ngeri Megathrust yang Diinvestigasi BMKG dkk

Daryono menyebut gempa ini dirasakan paling kuat di Prefektur Miyazaki dengan skala intensitas mencapai VI-VII MMI (Mercalli Ontensity Scale) dan berpotensi menimbulkan kerusakan.

"Hasil pemodelan tsunami TOAST oleh BMKG menunjukkan bahwa gempa ini dapat memicu tsunami dengan potensi ancaman WASPADA dangan tinggi kurang dari setengah meter (0,5 meter < ) di sekitar pusat gempa," ujar dia.

"Dan tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)

Read more
statistik tim nasional sepak bola myanmar vs tim nasional sepak bola korea utara More >