chip ungu via pulsa

2024-10-08 05:41:20  Source:chip ungu via pulsa   

chip ungu via pulsa,th 7 terkuat,chip ungu via pulsaPadang, CNN Indonesia--

Proses ekshumasidan autopsi kedua jenazahAfif Maulana sudah selesai dilakukan Kamis (8/8) sore. Tim dokter forensik yang melakukan ekshumasi menyebut hasilnya diperkirakan baru bisa diketahui lima minggu lagi.

"Kapan akan bisa menyelesaikan hasilnya? Perhitungan terbaik kami adalah 4 sampai 5 minggu ke depan," kata Ketua Tim Dokter, Ade Firmansyah Sugiharto kepada wartawan di RSUP DR.Muhammad Djamil Padang.

Menurutnya, waktu yang relatif lama tersebut diperlukan agar hasil yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tersebut benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan pemeriksaan diatom merupakan pemeriksaan yang dapat dipercaya untuk menegakkan diagonis kematian pada korban yang diduga tenggelam.

"Saat ini kami sudah mengumpulkan 19 sampel, yakni 3 sampel dalam bentuk jaringan keras yaitu tulang dan 16 sampel jaringan lunak," katanya.

"Untuk pemeriksaan Histopatologi ini, kami akan kirimkan untuk diproses menjadi slide pemeriksaan di Laboratorium Patalogi Anatomik FKUI RSCM, dan untuk pemeriksaan diatom akan ada dua tempat yang akan kami kirim sampelnya, yakni Puslabfor Mabes Polri dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga Surabaya," tambah dia.

Ade beralasan, pemilihan tiga tempat tersebut karena diyakini mampu menangani sampel-sampel seperti itu.

"Kami memilih tiga tempat tersebut karena meyakini mampu menangani sampel-sampel demikian, sehingga akan memberikan hasil yang valid," jelasnya.

Proses pemeriksaan ekshumasi sendiri berlangsung sejak pukul 9.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB di Rumah Sakit Dokter Muhammad Djamil Padang.

Sebelum otopsi, petugas membongkar kembali makam Afif Maulana yang terletak di Tanah Sirah, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat. Ekshumasi dilakukan tim dokter forensik dari kalangan akademisi dan Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia.

Lihat Juga :
Komisi VIII Akan Surati Kapolri Minta Atensi Khusus soal Tewasnya Afif

Kapolda Sumbar buka suara

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono mengaku tak ingin menduga-duga hasil ekshumasi akan berbeda dengan hasil otopsi yang sebelumnya dilakukan internal Polri.

"Kami informasikan, Polri dalam ini Polda Sumbar, khusus penyidik Polresta Padang dibantu Ditreskrimum sampai saat ini melaksanakan penyelidikan secara profesional. Apakah nanti hasilnya berbeda? Kami tidak ingin menduga-duga. Kita serahkan ke ahlinya," kata Suharyono kepada wartawan di lokasi makam.

Kapolda mengatakan untuk tahap pertama ekshumasi hari ini berjalan dengan lancar, sesuai rencana.

"Kita serahkan saja pada ahlinya. Semua yang menangani adalah dokter forensik yang sudah profesional, yang sudah puluhan tahun melakukan pekerjaan seperti ini," katanya.

Ia menyatakan, ekshumasi adalah hal yang wajar dalam penanganan sebuah perkara, guna memastikan bagaimana proses hukum ini tetap berjalan

"Masalah ekshumasi, hal wajar. Dan kami yakini, kami tetap tegak lurus, kami tidak merekayasa, kami akan profesional menangani hal ini. Termasuk penangan ekshumasi yang berjalan ini, itu bagian dari profesional pekerjaan bahwa memang kami harus mengikuti prosedur dari berbagai pihak akhirnya mengharapkan hari ini dilaksanakan ekshumasi," katanya lagi.

Afif Maulana ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (9/6). Pada saat itu diketahui polisi sedang membubarkan upaya tawuran antar geng di daerah itu.

Namun Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.

Buntut peristiwa ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan tim dari Mabes Polri untuk ikut mengecek pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh anggota Polda Sumatera Barat terhadap siswa Afif hingga tewas

Lihat Juga :
Ibu Afif Mengadu ke DPR: Saya Tak Ikhlas Selama Pelaku Tak Terungkap
(ned/DAL)

Read more