jayabola login

2024-10-08 06:17:52  Source:jayabola login   

jayabola login,spacetogel login,jayabola loginJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dihadapkan dengan skandal dugaan Ibu NegaraKim Keon Heemenerima gratifikasi berupaya "barang mewah" menjelang pemilihan umum legislatif.

Kasus ini pertama muncul sekitar November lalu ketika sebuah akun YouTube yang kerap menyiarkan berita dan opini kaum sayap kiri merilis sebuah video berisikan rekaman tersembunyi.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALMedia Asing Sorot Elektabilitas Capres RI sampai Junta Myanmar Goyang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Choi mengklaim berupaya menemui Ibu Negara Kim Keon Hee karena ingin membicarakan keprihatinannya soal kebijakan garis keras sang suami terkait hubungan dengan Korea Utara.

Choi merupakan salah satu pastor yang dekat dengan pemerintah dan telah lama terlibat dalam pertukaran keagamaan dengan Korea Utara. Dia juga merupakan salah satu tokoh yang mendukung Korsel menjaga hubungan baik dengan Korut.

Choi mengatakan meski Kim Keon Hee merupakan kerabat yang dekat dengan keluarganya, ia merasa sikap sang Ibu Negara tidak lah benar.

Lihat Juga :
Kenapa Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee Kerap Jadi Pusat Perhatian?

Dalam wawancara terbarunya dengan Reuterspada Selasa (23/1), Choi mengaku ini bukan pertemuan pertama mereka. Ia mengatakan memberikan satu set kosmetik merk Chanel saat pertemuan pertama mereka.

Choi pun menganggap hadiah semacam itu adalah "tiket" untuk mendapatkan waktu pertemuan dengan Ibu Negara Kim Keon Hee.

"Bisa dibilang itu (hadiah) seperti tiket masuk, tiket pertemuan (dengan Kim)," kata Choi kepada Reuters.

Setelah pertemuan pertama, Choi mengaku merasa prihatin dengan peran Kim Keon Hee dalam pemerintahan. Ia pun memutuskan untuk bekerja dengan seorang wartawan lepas dan membuat video tersebut.

"Orang normal akan berkata, 'pendeta, maaf saya tidak dapat menemui Anda jika Anda memberikan (hadiah) ini'," kata Choi.

"Tapi nyatanya Ibu Negara tetap memberi saya tempat dan waktu," paparnya menambahkan.

Sejauh ini, Kantor Kepresidenan Korsel atau Blue House belum menanggapi secara resmi laporan yang menyeret Ibu Negara ini.

Lihat Juga :
5 Fakta Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee yang Bikin Heboh

Namun, seorang pejabat di Blue House mengatakan kepada kantor berita Yonhap pekan lalu bahwa Choi sengaja mendekati Ibu Negara Kim Keon Hee dengan tujuan merekamnya secara ilegal.

Pejabat itu juga menyinggung kalau Choi memanfaatkan relasi keluarganya untuk bertemu dengan Kim Keon Hee.

Pejabat itu pun mengklaim hadiah-hadiah mewah yang diberikan Choi telah disimpan sebagai milik pemerintah, bukan milik pribadi sang Ibu Negara.

Pilihan Redaksi
  • Nonton K-Pop dan Drakor, 2 Remaja Korut Dihukum 12 Tahun Kerja Paksa
  • Kim Jong Un Robohkan Monumen Reunifikasi Korut-Korsel
  • Houthi Tembak Tiga Rudal ke Dua Kapal Kontainer di Laut Merah

Skandal ini pun menempatkan posisi Yoon yang semakin sulit ketika partai konservatifnya yang berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat (PPP), berupaya merebut kembali suara mayoritas parlemen dalam pemilu April mendatang.

Beberapa anggota PPP bahkan telah mendesak Yoon dan Kim Keon Hee untuk menyatakan permintaan maaf secara terbuka atas insiden yang dijuluki warga Korsel ini sebagai "skandal tas Dior".

Anggota PPP juga mendesak Kim Keon Hee mengakui bahwa dirinya menerima hadiah itu dan sikap tersebut tidak lah pantas.

Namun akibat Blue House yang terus bungkam, pada akhir pekan lalu sebuah petisi dari sekelompok anggota PPP muncul dan mendesak Yoon untuk mengundurkan diri sebagai pimpinan partai.

Skandal tas Dior ini pun dianggap berisiko merugikan PP pada pemilu 10 April mendatang.

"Ini adalah sebuah bom politik. Risiko Kim Keon Hee akan semakin besar," ucap analis politik Rhee Jong Hoon.

Menurut sejumlah analis, Kim Keon Hee dikhawatirkan telah melanggar undang-undang anti-suap dan gratifikasi imbas skandal ini.

(rds/rds)

Read more