goaloo live streaming

2024-10-08 01:25:51  Source:goaloo live streaming   

goaloo live streaming,erek erek korek,goaloo live streamingMakassar, CNN Indonesia--

Operasi pencarian terhadap korban longsordi area tambang emas tanpa izin di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, dihentikan, Sabtu (13/7).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP) operasi hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu harus ditutup.

"Kami telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat menutup operasi pada Sabtu hari ini," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lihat Juga :
Jumlah Korban Longsor Gorontalo: 26 Tewas, 21 Hilang dan 269 Selamat

Satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.

"Sampai saat ini, korban meninggal 26 orang dan hilang 17 orang," ungkap Heriyanto.

Di sisi lain, keluarga para korban longsor di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengaku kecewa operasi SAR ditutup.

Salah satu keluarga korban longsor, Ihwan Husain mengatakan saat ini masih ada keluarganya dan juga korban lain yang tertimbun di kawasan tambang dan belum ditemukan. Oleh karena itu tak sepatutnya operasi SAR ditutup.

"Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian," kata dia.

Ia mengatakan alasan pemerintah daerah menghentikan operasi SAR tidaklah tepat karena lokasi atau tempat pencarian para korban sudah jelas, apa lagi kondisi alam dan cuaca saat ini sudah membaik.

Lihat Juga :
Banjir dan Longsor Gorontalo, Lansia Tewas Tertimbun Runtuhan Bangunan

Selain itu, jaminan untuk personel yang melaksanakan operasi SAR seperti makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang yang memadai juga telah tersedia.

Menurut dia, pencarian korban adalah misi kemanusiaan. "Mereka juga manusia yang sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil," katanya.

Ia bersama keluarga korban yang belum ditemukan lainnya berharap dan bermohon kepada pemerintah agar operasi SAR dapat terus dilaksanakan sampai keluarga mereka ditemukan.



Jika pada akhirnya pemerintah maupun unsur terkait tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka ia dan keluarga korban bersama penambang lainnya akan melakukan pencarian secara mandiri.

"Persoalan kondisi keluarga kami seperti apa nantinya, itu tidak masalah. Walaupun tinggal tulang belulang, yang penting masih bisa kami temukan," imbuhnya.

(Antara/isn)

Read more