x04d

2024-10-08 06:00:51  Source:x04d   

x04d,erek sepak bola,x04dJakarta, CNN Indonesia--

Rakyat Thailandkembali gagal memiliki perdana menteri (PM) baru, usai kandidat kuat PM dari Partai Move Forward (MFP)Pita Limjaroenrat tak mendapatkan suara mayoritas dalam pemungutan suara parlemen. 

Pita gagal menjadi perdana menteri Thailand setelah parlemen menolak pencalonannya di pemungutan suara kedua pada Rabu (19/7) sore waktu setempat. 

Usai gagal membentuk pemerintahan, MFP kini menyatakan dukungan untuk kandidat dari partai rival.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang terpenting bukan lagi Pita menjadi PM, namun menjadikan Thailand menjadi negara demokrasi," kata Sekretaris Jenderal MFP, Chaitawat Tulathon, dikutip dari AFP.

Kini harapan selanjutnya bagi Thailand diperkirakan ada pada Partai Pheu Thai. Pada pemilu 14 Mei lalu, MFP mendapatkan 151 kursi sementara Pheu Thai mendapatkan 141 kursi.

MFP menyatakan akan memberi jalan bagi Pheu Thai memimpin koalisi untuk membentuk pemerintahan. MFP juga memastikan koalisi mereka bakal menominasikan kandidat dari Pheu Thai di pemungutan suara parlemen putaran ketiga 27 Juli nanti. 

[Gambas:Video CNN]

Meski telah mendukung Pheu Thai, MFP menegaskan akan meninggalkan koalisi jika Pheu Thai melibatkan dua partai terkait militer yakni Palang Pracharath dan United Thai Nation. 

"Posisi kami jelas, tidak perlu ada pembicaraan mengenai hal ini. Kami tidak akan meninggalkan janji kami kepada publik saat kampanye," ujar Chaithawat, dikutip dari Nikkei.

MFP juga menolak untuk menarik kembali janji kampanyenya untuk mengubah undang-undang lese-majeste.

Pilihan Redaksi
  • Irak Ancam Swedia Jika Ada Pembakaran Al Quran Lagi: Putus Hubungan
  • Korsel ke Korut: Berani Pakai Nuklir Sama Dengan Akhir Rezim Kim Jong
  • Saudi Tangkap Ulama Ternama Diduga karena Kritik Konser Musik

Pheu Thai memiliki tiga kandidat perdana menteri potensial di antaranya taipan properti Srettha Thavisin, putri Thaksin Paetongtarn Shinawatra dan mantan jaksa agung Chaikasem Nitisiri.

Saat pemilu lalu, putri mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra, Paetongtarn Shinawatra, disebut sebagai salah satu calon terkuat PM Thailand.

Perempuan berusia 36 tahun ini mencalonkan diri dari Partai Pheu Thai dan mengampanyekan beberapa kebijakan populis, salah satunya menjanjikan kenaikan upah minimum.

Terkenal dengan julukan 'Ung Ing', Paetongtarn pernah menjabat sebagai eksekutif di sebuah perusahaan real estat dan merupakan pemegang saham terbesar di SC Asset SC.BK.

(dna/dna)

Read more