ronaldoslot login

2024-10-08 04:12:55  Source:ronaldoslot login   

ronaldoslot login,situs shiowla,ronaldoslot loginJakarta, CNN Indonesia--

Uskup Keuskupan Agung Merauke, Petrus Canisius Mandagi, berharap programcetak sawah dan optimalisasi lahan Kementan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan tak membuat masyarakat Papuaterpinggirkan.

Ia berharap program ini justru akan membuat masyarakat Papua semakin berdaya dan bangga atas keberhasilan memanfaatkan kekayaan alamnya.

Lihat Juga :
Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan RI Harus Cetak Sawah Baru

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan program ini juga harus bisa membawa kebermanfaatan dalam aspek kemanusiaan bagi masyarakat Papua.

"Karena itu dia proyek ini juga harus memperhatikan keadaan agama di wilayah di mana proyek itu terjadi," ujar dia.

"Keadaan juga adat di sana jangan menghancurkan adat yang ada di sana, jangan menghancurkan juga alam yang ada di sana," sambungnya.

Lihat Juga :
Optimalisasi Lahan Rawa Buat Sawah di Merauke Capai 95 Persen

Di sisi lain, Mandagi pun menegaskan dirinya mendukung program pemerintah ini karena sesuai dengan tujuan Keuskupan Agung Merauke.

"Gereja juga punya tujuan untuk memanusiakan orang bukan mengkatolikkan orang, maka tentu selaras, kami dukung, karena punya pondasi yang sama, yakni kemanusiaan diutamakan," ujar dia.

Sebelumnya, Kementan tengah menjalankan program untuk mencetak sawah 1 juta hektare (ha) di Merauke, Papua Selatan.

Bahkan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku telah mengirimkan 260 unit traktor untuk tancap gas menggarap lahan di sana.

Lihat Juga :
Kementan Targetkan Beras Hasil Lahan Rawa di Merauke Buat Ekspor

"Kami berangkatkan traktor 260 unit. Ini kami berangkatkan ke sana dan kami minta satu Minggu tiba karena kami mau kerjakan," tutur Amran di Kantor Kementan, Kamis (19/9).

Dia menegaskan traktor dan sejumlah teknologi pertanian di Merauke sudah ditangani oleh anak-anak muda.

Selain itu, ia juga menyatakan keberhasilannya mengoptimalisasi lahan rawa di Merauke seluas 33 ribu ha per September.

Luasan optimalisasi itu hampir mencapai target, yakni 40 ribu ha. Menurutnya, saat ini seluas 33 ribu ha lahan bekas rawa sudah berhasil panen.

(mab/dna)

Read more