pialasport link

2024-10-08 05:35:00  Source:pialasport link   

pialasport link,tabrakan motor togel,pialasport linkJakarta, CNN Indonesia--

Harga minyak mentah dunia naik tipis pada perdagangan Kamis (3/10). Lonjakan harga minyak dipicu meluasnya perang diTimur Tengah, tetapi kenaikan harga dibatasi melimpahnya stok minyak global, termasuk Amerika Serikat (AS).

Eskalasi permusuhan merembes keluar dari Israel dan Hamas di Palestina, usai Negara Zionis itu juga terlibat perang dengan Lebanon hingga Iran.

Namun, lonjakan harga berhasil dibendung oleh proyeksi stok minyak global. Pasokan minyak dunia melimpah padahal permintaan diprediksi turun, terutama dari China.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Minyak mentah berjangka Brent naik 64 sen atau 0,87 persen menjadi US$74,54 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) naik 72 sen atau 1,03 persen menjadi US$70,82 per barel.

Lihat Juga :
OJK: TaniFund Sudah Gelar RUPS Putuskan Pembubaran Platform

Serangan Israel di daerah Bachoura, di pusat kota Beirut, Lebanon hari ini menyebabkan dua orang tewas dan 11 orang luka-luka.

Iran juga terseret ke dalam perang melawan Israel, dengan menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa kemarin.

Untungnya, peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah global, terutama AS, membantu meredakan laju harga minyak.

Persediaan minyak mentah AS naik 3,9 juta barel menjadi 417 juta barel per 27 September 2024. Angka ini melebihi ekspektasi analis yang meramal kenaikannya hanya 1,3 juta barel.

Lihat Juga :
ANALISISDilema 'Gemuk' Honorer Daerah: Desentralisasi vs Beban Keuangan

"Persediaan AS yang membengkak menambah bukti bahwa pasar memiliki pasokan yang baik dan dapat bertahan terhadap gangguan apa pun," kata analis ANZ dikutip Reuters.

Pasar melihat pasokan minyak mentah global belum terganggu gara-gara konflik di Timur Tengah, wilayah produksi utama minyak.

"Setelah serangan Iran ke Israel, harga minyak mungkin tetap tinggi atau tetap lebih fluktuatif untuk sedikit lebih lama, tetapi ada cukup produksi, ada cukup pasokan di dunia," kata Kepala Eksekutif East Daley Analytics Jim Simpson.

OPEC memiliki cukup kapasitas minyak cadangan untuk mengkompensasi hilangnya pasokan Iran sepenuhnya, jika Israel melumpuhkan fasilitas negara itu.

Namun, para pedagang khawatir bahwa kelompok produsen akan kesulitan jika Iran membalas dengan menyerang instalasi milik negara-negara tetangganya di Teluk.

"Kapasitas cadangan yang tersedia secara efektif mungkin jauh lebih rendah jika serangan baru terhadap infrastruktur energi di negara-negara di kawasan itu terjadi," kata Giovanni Staunovo, analis di UBS.

[Gambas:Video CNN]

(pta)

Read more