hahatogel

2024-10-08 02:02:23  Source:hahatogel   

hahatogel,tafsir mimpi orang hamil,hahatogelJakarta, CNN Indonesia--

Kementerian Luar Negeri Rusiamemperingatkan serangan yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas,Ismail Haniyeh, di Iran pada Rabu (31/7) bakal memicu eskalasi konflik di Timur Tengah.

Pemerintah Rusia juga menyebut serangan tersebut telah melanggar hukum internasional.

Lihat Juga :
JK Sebut Gaza Akan Semakin Tegang usai Pemimpin Hamas Haniyeh Tewas

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah pembunuhan politik yang sama sekali tidak dapat diterima, dan akan menyebabkan peningkatan ketegangan lebih lanjut," kata Bogdanov, seperti dikutip Middle East Eye (MEE).1

Ismail Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7) pagi. Hamas menuduh Israel dalang di balik serangan ini.

Lihat Juga :
Presiden Palestina Abbas Sebut Pembunuh Ismail Haniyeh 'Pengecut'

Haniyeh berada di Teheran sejak Selasa (30/7) kemarin, untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran Masoud Pezeshkian. Dia juga bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

"Saudara, pemimpin, mujahid Ismail Haniyeh, kepala gerakan terakan ini, tewas dalam serangan Zionis di Teheran setelah ia berpartisipasi dalam pelantikan presiden baru Iran," demikian pernyataan Hamas, dikutip AFP.

Sementara itu IRGC mengatakan saat serangan itu, seorang pengawal Haniyeh juga tewas.

Pilihan Redaksi
  • Ismail Haniyeh Tewas setelah Hamas-Fatah Rujuk oleh China
  • Iran Rapat Darurat usai Haniyeh Tewas, Komandan Elite Quds Hadir
  • Daftar 4 Pemimpin di Palestina yang Tewas di Tangan Israel

"Kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran. Akibat insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya tewas," kata pernyataan IRGC.

Ismail Haniyeh merupakan kepala biro politik Hamas sejak 2017, menggantikan Khaled Meshaal. Haniyeh jadi tokoh terkenal, terutama usai menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2006, menyusul kemenangan Hamas pada pemilu parlemen.

Haniyeh tinggal di pengasingan dan berpindah antara Turki dan Qatar. Dia bergabung dengan Hamas pada tahun 1987, saat peristiwa Intifada Pertama.

Selama agresi Israel ke Palestina, keluarga Haniyeh turut jadi sasaran serangan. Pada April lalu, tiga anak dan empat cucu Haniyeh tewas dibunuh Israel.

(blq/dna)

Read more