erek erek televisi

2024-10-08 04:15:55  Source:erek erek televisi   

erek erek televisi,erek erek18,erek erek televisiJakarta, CNN Indonesia--

Aksi unjuk rasa pro-Palestinayang berlangsung selama beberapa minggu terakhir telah menjalar hingga ke berbagai kampus di Amerika Serikat.

Pihak berwenang pun ikut terlibat untuk meredam sejumlah amukan massa yang disebut melanggar peraturan kampus.

Lihat Juga :
Kenapa Demo Dukung Gaza di Kampus AS Cepat Meluas Bak Tsunami?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian awal

Melansir dari Associated Press,kejadian bermula pada Rabu (17/4) saat sejumlah mahasiswa mendirikan perkemahan di lingkungan kampus.

Ini juga terjadi saat rektor kampus, Nemat Shafik memenuhi panggilan Kongres karena dianggap pihak kampus telah gagal meredam gerakan 'anti-semit' yang terjadi di Columbia University.

Sebelumnya, Shafik memang kerap mengecam gerakan anti-Israel yang kian meningkat di kampusnya. Sebab, hal tersebut telah memicu kericuhan dan diskriminasi di kalangan mahasiswa.

Kemudian, kepolisian New York diterjunkan oleh pihak kampus untuk meredam massa yang membludak dan terindikasi rusuh. Terdapat lebih dari 100 demonstran yang tertangkap akibat aksi tersebut.

Lihat Juga :
Daftar Negara yang Ancam dan Sudah Putus Hubungan dengan Israel

Bahkan, salah satu anak dari anggota DPR AS Ilhan Omar ikut tertahan karena terlibat aksi pro-Palestina tersebut.

Sehari sebelum aksi yang terjadi di Columbia University, seorang mahasiswa Muslim juga mengalami diskriminasi usai pihak kampus University of Southern California membatalkan pidato kelulusannya.

Pihak USC mengklaim bahwa pidato tersebut dapat menimbulkan gelombang 'anti-semit' yang lebih luas. Akibatnya, sejumlah mahasiswa di beberapa kampus AS marah dan melakukan aksi serupa selama beberapa minggu.

Lihat Juga :
KILAS INTERNASIONALSkandal Seks Sekutu PM India sampai Sekte Dahn World Gegerkan K-Pop


Respons pihak kampus

Pihak kampus yang melihat hal demikian memutuskan untuk menindak tegas para demonstran. Pejabat kampus memerintahkan pengunjuk rasa untuk membubarkan diri dari lingkungan kampus karena dianggap menyalahi aturan.

Kendati demikian, mahasiswa pun menolak hal tersebut dan beberapa yang bertahan masih bersikeras untuk tak beranjak sampai kampus sepakat soal tidak memihak Israel.

Pejabat kampus Columbia University memutuskan untuk memberhentikan siswa yang melanggar peraturan kampus dan memberikan sanksi tegas berupa skorsing. Beberapa perkuliahan juga dialihkan sementara ke sistem daring.

Hingga kini, beberapa dari pengunjuk rasa dikabarkan masih terlibat saling adu jotos dan dorong terhadap sesama mahasiswa yang terbagi menjadi dua kubu, yakni pro-Palestina dan pro-Israel.

Lihat Juga :
Skandal Seks Sekutu PM India Modi, Ribuan Foto dan Video Tersebar

Polisi yang bertugas memutuskan untuk mengambil tindakan tegas dengan menembus tembok pertahanan kampus hingga menangkap sejumlah dalang penyebab kerusuhan.

Jumlah penangkapan mahasiswa dan kalangan akademisi kampus hingga saat ini tercatat mendekati angka 1.000 orang. Bentrokan yang tak bisa dihindari pun kerap terjadi imbas penolakan dari mahasiswa yang enggan beranjak.

(val/bac)

Read more