lirik lagu bandung masagi

2024-10-08 04:00:24  Source:lirik lagu bandung masagi   

lirik lagu bandung masagi,kuota 4d,lirik lagu bandung masagi

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasukan militer Israel menggerebek kantor berita Al Jazeera di Ramallah, Tepi Barat, Palestina. Zionist meminta biro jaringan media Al Jazeera itu tutup dan menghentikan aktivitas jurnalistiknya.

Dilansir Reuters, saluran Qatar menayangkan secara langsung momen masuknya para pasukan Israel ke kantor Al Jazeera menggunakan persenjataan lengkap.

Para tentara itu digambarkan menerobos kantor biro Al Jazeera sambil menyerahkan perintah pengadilan militer kepada kepala biro Walid al-Omari yang meminta kantor itu tutup selama 45 hari.

Pilihan Redaksi
  • 8 Update Perang Arab: Hizbullah Ngamuk-Fakta Baru Ledakan Lebanon
  • Israel Bikin AS Frustrasi, Hubungan Dua Negara Mulai Retak?

Walid al-Omari mengatakan, isi perintah pengadilan militer Israel itu menuduh Al Jazeera "menghasut dan mendukung terorisme". Ia juga mengatakan, para tentara Netanyahu itu menyita kamera biro sebelum keluar kantor untuk pergi.

Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi sudah mengkonfirmasi penutupan itu dalam sebuah pernyataan yang menyebut Al Jazeera "corong Hamas Gaza dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.

"Kami akan terus bertempur melawan seluruh saluran musuh dan memastikan keselamatan para pejuang heroik kami," katanya.

Sindikat Jurnalis Palestina mengutuk langkah Israel, dengan mengatakan "keputusan militer yang sewenang-wenang ini sebagai pelanggaran baru terhadap jurnalistik dan karya media, yang telah mengungkap kejahatan pendudukan terhadap rakyat Palestina."

Pemerintah Netanyahu sejak Mei telah melarang Al Jazeera beroperasi di dalam Israel, dan mendapat dukungan dari pengadilan Israel. Tentara Zionist pun telah menggerebek sebuah hotel di Yerusalem yang digunakan jaringan itu sebagai kantornya, dengan mengatakan siarannya mengancam keamanan nasional.

Sejak itu, Al Jazeera telah membuat pernyataan tidak memiliki afiliasi dengan kelompok-kelompok militan, dan telah memberikan laporan sesuai hasil liputan di lapangan. Mereka menganggap, liputan yang disajikan telah sesuai kenyataan terutama setelah serangan militer Israel selama 11 bulan di Gaza, termasuk terkait lonjakan kekerasan di Tepi Barat.

Al Jazeera yang merupakan media yang didanai oleh pemerintah Qatar itu sebelumnya telah menolak tuduhan membahayakan keamanan Israel sebagai "kebohongan berbahaya dan konyol" yang membahayakan jurnalisnya.

Mereka menuduh pihak berwenang Israel dengan sengaja menargetkan dan membunuh beberapa jurnalisnya termasuk Samer Abu Daqqa dan Hamza Al Dahdooh. Keduanya tewas di Gaza selama konflik. Namun, Israel mengatakan tidak menargetkan jurnalis.

Baca:
Israel Bombardir Beirut, 14 Tewas Termasuk Pemimpin Senior Hizbullah

Qatar mendirikan Al Jazeera pada 1996 dan menjadikan jaringan media tersebut sebagai cara untuk meningkatkan profil globalnya.

Qatar, bersama dengan Mesir dan Amerika Serikat telah menengahi negosiasi gencatan senjata Israel dengan Palestina. Dalam gencatan senjata itu Israel dapat memperoleh warganya yang disandera pada 7 Oktober dalam serangan pimpinan Hamas di Israel selatan. Israel mengklaim serangan itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.

Serangan Israel berikutnya ke Gaza telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan setempat, dan membuat hampir seluruh warga Gaza dari 2,3 juta orang di daerah itu mengungsi.

Otoritas Palestina yang diakui secara internasional menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat di bawah pendudukan Israel.


(hsy/hsy) Saksikan video di bawah ini:

Video: Israel Serbu Kantor Al Jazeera, Minta Setop Operasi 45 Hari

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article 'Kebakaran Jenggot' Gegara Berita, Netanyahu Beredel Al Jazeera Israel

Read more