mana mungkin mendua hati lirik

2024-10-09 03:10:41  Source:mana mungkin mendua hati lirik   

mana mungkin mendua hati lirik,apa itu setting di hp,mana mungkin mendua hati lirikPONOROGO, Jawa Pos Radar Madiun – Ikhtiar menekan stunting membuahkan hasil. Di Ponorogo, gangguan pertumbuhan pada anak itu tinggal 14,2 persen. Catatan tahun ini menunjukkan penurunan 5,8 persen dari 2021 mencapai 20 persen.

Kepala Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BPPKB) Ponorogo Harjono menjelaskan 14,2 persen itu artinya tiap 10 balita dua di antaranya stunting. Prosentase itu lebih rendah dibanding stunting di Jawa Timur mencapai 18,29 persen dan nasional 21,1 persen.

Secara nasional stunting ditargetkan turun 14 persen pada 2024. ‘’Artinya, Ponorogo sudah mendekati target,’’ katanya.

Penghitungan stunting mendasar Studi Status Gizi Indonesia (SSGI). Survei tersebut dilakukan oleh ahli di bidangnya dengan indikator yang terukur. Tak kurang 63 desa yang tersebar di 21 kecamatan yang telah disurvei. Penetapan desa mendasar rekomendasi Badan Pusat Statistik (BPS) setempat. Sampelnya menyasar sepuluh balita tiap desa. ‘’Total sampel 630 balita, jumlah ini lebih banyak dua kali lipat dibanding 2021,’’ tegasnya.

Harjono mengklaim melalui SSGI didapatkan penghitungan yang riil. Pun hasil studi digunakan pemerintah untuk menentukan kebijakan dalam rangka menekan angka stunting. Sebenarnya, ada metode lain yakni melalui Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) atau bulan timbangan di posyandu pada bulan Februari dan Agustus.

Mendasar pada metode E-PPGBM angka stunting di Ponorogo 13,92 persen dengan laporan kasus tertinggi di Kecamatan Pudak. Harjono mengatakan sebenarnya melalui metode ini, angka stunting di Ponorogo lebih rendah dibanding hasil hitung melalui SSGI.

Namun, World Health Organization (WHO) atau organisasi yang mengurusi kesehatan dunia mensyaratkan hasil penghitungan melalui metode SSGI. ‘’WHO mensyaratkan data ini yang digunakan di negara berkembang,’’ ungkapnya.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar. Stunting bisa terjadi sejak dalam kandungan sampai usia dua tahun. ‘’Istilahnya 1.000 hari pertama kehidupan ini menentukan apakah balita stunting atau normal,’’ jelasnya.

Postur pendek belum tentu stunting. Sebab, stunting juga diikuti penurunan kemampuan intelektual dan kesehatan. Namun, di Indonesia penentuan stunting mendasar pada tinggi tubuh yang disesuaikan dengan usia anak. ‘’Ada aplikasinya misalnya tinggi sekian kemudian usia sekian, dapat diketahui hasilnya,’’ bebernya.

30 persen kasus stunting disumbangkan oleh pernikahan dini. Bahkan, WHO turut merilis hasil studi yang menyatakan bahwa perkawinan muda berkorelasi dengan angka stunting. ‘’Kebanyakan stunting dialami bayi yang dilahirkan dari pernikahan di bawah umur. Saat mengandung, ibu mengalami anemia karena memang belum cukup umur,’’ pungkasnya. (kid/fin)

STUNTING DALAM ANGKA

2021


  • 24,4 persen secara nasional

  • 23,5 persen di Jawa Timur

  • 20 persen di Ponorogo


2022

  • 21,1 persen secara nasional

  • 18,29 persen di Jawa Timur

  • 14,2 persen di Ponorogo


POPULASI BALITA

  • 38.438 total populasi balita 2022

Read more