tafsir mimpi 2d 35

2024-10-07 23:56:02  Source:tafsir mimpi 2d 35   

tafsir mimpi 2d 35,pixiubet login,tafsir mimpi 2d 35Jakarta, CNN Indonesia--

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dilaporkan frustrasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena keras kepala mengenai Gaza, Palestina.

Empat pejabat AS mengklaim Biden dan para pejabat AS lainnya semakin hilang kesabaran dengan Netanyahu lantaran terus menolak sebagian besar permintaan AS terkait Gaza.

Lihat Juga :
Kronologi Menhan Israel-Netanyahu Ribut Sampai Walk Out saat Rapat

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Van Hollen, para pejabat AS berulang kali meminta kepada koalisi Netanyahu terkait sejumlah hal mengenai Gaza. Kendati begitu, permintaan itu terus-terusan ditolak.

Biden dan Netanyahu bahkan disebut belum bicara lagi sejak percakapan terakhir mereka pada 23 Desember. Perbincangan terakhir itu pun berujung tegang seiring dengan Biden yang menutup telepon dengan kata-kata frustrasi.

Padahal, kedua pemimpin negara itu bicara nyaris setiap hari saat dua bulan pertama agresi.

Menurut kabar, sebelum Biden menutup telepon terakhir mereka, Netanyahu menolak permintaannya agar Israel melepaskan penghasilan pajak warga Palestina yang mereka tahan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby sempat berupaya menutupi kerenggangan hubungan antara Biden dan Netanyahu saat ditanya terkait berkurangnya intensitas komunikasi kedua pemimpin.

Lihat Juga :
Menhan Israel Ribut dengan PM Netanyahu saat Rapat Kabinet Perang

Dikutip Axios, Kirby mengatakan "hal itu tidak menjelaskan apa pun" mengenai hubungan keduanya.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu, muncul banyak sekali tanda-tanda ketegangan antara AS dan Israel.

"Ada rasa frustrasi yang sangat besar (belakangan ini)," kata seorang pejabat AS.

Sebetulnya, Biden marah karena Netanyahu menolak permintaannya yang merupakan prioritas AS.

Pasalnya, selain masalah pendapatan pajak, Biden dan para penasihat yakin Israel tidak berbuat banyak untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Rasa frustrasi itu pun bertambah seiring dengan keengganan Netanyahu membahas secara serius rencana Gaza pasca-perang. Kesabaran itu lantas kian tipis karena Netanyahu menolak rencana AS untuk membentuk Otoritas Palestina yang direformasi guna berperan di Gaza usai perang berakhir.

Lebih lanjut, para pejabat AS saat ini juga semakin khawatir bahwa Israel tak akan memenuhi janji untuk melakukan transisi serangan ke operasi skala kecil pada akhir Januari.

Transisi ini mestinya dilakukan mengingat situasi di Gaza belakangan, terutama kota selatan Khan Younis.

Jika Israel tidak mengurangi serangannya di Gaza, maka akan sulit bagi Biden untuk mempertahankan dukungan AS kepada Israel atas aksinya di Gaza.

Lawatan Menlu AS ke Israel tak berefek

Kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel pekan lalu juga disebut cuma memperburuk rasa frustrasi Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri.

Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa Netanyahu memang setuju untuk mengizinkan misi PBB memasuki Gaza guna menilai kebutuhan akan kembalinya warga sipil ke wilayah itu di masa depan. Namun, hanya itu yang bersedia dia berikan kepada Blinken.

Padahal Blinken sudah sangat berterus terang terhadap Netanyahu dan Kabinet Perang, dengan menekankan bahwa rencana Israel terkait Gaza pasca-perang adalah hal yang mustahil.

Blinken juga menegaskan bahwa "tidak ada negara Arab yang mau memberikan dana talangan kepada mereka" untuk membangun kembali Gaza apabila Israel tidak mengizinkan Otoritas Palestina berperan dalam politik wilayah itu.

Sebelum bertolak ke Israel, Blinken mengunjungi negara-negara Timur Tengah mulai dari Yordania, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Pilihan Redaksi
  • Israel Sebut Afsel Kurang Ajar sampai Demo Desak Netanyahu Mundur
  • Ledakan Dahsyat Terjang Kilang Minyak Terbesar Israel

Di samping itu, pemerintahan Biden belakangan juga tengah mencoba menghidupkan kembali upaya untuk mencapai kesepakatan besar dengan Saudi, yang nantinya bakal mencakup perjanjian perdamaian dengan Israel.

Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Blinken sudah bicara kepada Netanyahu bahwa Saudi masih ingin rujuk dengan Israel setelah perang berakhir. Namun hal itu cuma akan terwujud jika Israel berkomitmen pada prinsip solusi dua negara.

Meski para pejabat AS mengakui bahwa tujuan pembentukan negara Palestina nyaris "tak masuk akal" bagi Israel, mereka tetap ingin meyakinkan masyarakat dunia bahwa perang di Gaza bukanlah tiada akhir.

Sejak agresi diluncurkan Oktober lalu, AS menjadi pendukung utama Israel yang memasok berbagai peralatan militer kepada Negeri Zionis.

Biden terus mendukung Israel meski harus menelan pil pahit karena kehilangan basis pendukungnya untuk pemilu 2024 ini.

Namun demikian, sikap Netanyahu dan kabinet perang belakangan mulai mengendurkan semangat AS memberikan bantuan dalam jumlah yang sama kepada Israel.

Keretakan hubungan AS dan Israel ini semakin nyata, bersamaan dengan tatapan dunia yang kian tajam atas agresi yang sudah menewaskan lebih dari 23.900 jiwa ini.

(blq/rds)

Read more