koraextra.com live

2024-10-08 00:25:05  Source:koraextra.com live   

koraextra.com live,pangeran toto1,koraextra.com live

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membeberkan Indonesia dengan Singapura sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) ekspor listrik ke Singapura melalui agenda Announcement on Cross-Border Electricity Interconnection.

Luhut menjabarkan ekspor listrik yang akan dilakukan oleh Indonesia pada Singapura berasal dari sumber energi surya. Adapun, kerjasama tersebut diklaim akan membangun industri panel surya di Indonesia.

"Bagi Singapura, kerja sama ini akan mengamankan pasokan listrik bersih melalui sistem penyimpanan energi baterai dan PV surya yang diproduksi di Indonesia. Bagi Indonesia, pasar ini sangat penting dan aman dalam lanskap ekspor energi kita. Kita memiliki banyak silika di negara ini untuk bahan baku panel surya," ujar Luhut dalam acara Indonesia International Sustainability Forum, di JCC, Kamis (5/9/2024).

Pilihan Redaksi
  • Luhut Targetkan 1 Oktober BBM Subsidi Cuma Untuk yang Berhak!
  • Pengetatan Kriteria Pengguna BBM Subsidi Tinggal Tunggu Restu Jokowi
  • Luhut Ungkap Produksi Mobil Listrik RI Tahun Depan Bisa Naik 300 Ribu

Adapun, Luhut membeberkan kesepakatan tersebut memiliki nilai investasi mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 308,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.418 per US$).

"Saya kira ini penandatanganan nilai proyek ini, Pak Rachmat (Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves) bisik-bisik ke saya sekitar US$ 20 miliar," bebernya.

Rencana besarnya, Luhut mengatakan ekspor listrik tersebut akan dilakukan mulai tahun 2028 untuk 5 perusahaan yang termasuk dalam persetujuan, ditambah dengan ekspor listrik dari 2 konsorsium baru pada tahun 2030 mendatang.

Wilayah yang akan dijadikan sumber energi untuk bisa mengekspor listrik ke Singapura itu sendiri adalah dari wilayah Sumatera. Di lain sisi, Menteri Tenaga Kerja & Menteri Kedua Perdagangan dan Industri Singapura, Tan See Leng mengatakan Indonesia akan mengekspor listrik ke Singapura sebesar 3,4 Giga Watt (GW) yang bersumber dari EBT khususnya dari energi surya.

Dia mengatakan penandatanganan MoU tersebut disertai dengan persetujuan bersyarat yang telah diberikan kepada lima perusahaan untuk mengimpor listrik rendah karbon sebesar 2 GW dari Indonesia ke Singapura seperti yang sudah disetujui sejak persetujuan antara Indonesia dengan Singapura pada tahun 2023 lalu.

Bedanya, di tahun ini, kesepakatan ekspor listrik tersebut bertambah 1 GW menjadi total sebesar 3,4 GW dari Indonesia ke Singapura.

"Proyek ini akan mengekspor tambahan listrik rendah karbon sebanyak 1,4 Giga Watt (GW) dari Indonesia ke Singapura," ujar Tan See Leng pada kesempatan yang sama, Kamis (5/9/2024).

Dia menyebutkan penambahan ekspor listrik dari Indonesia ke Singapura tersebut sejalan dengan penambahan target impor listrik Singapura dari yang sebelumnya sebesar 4 GW menjadi 6 GW pada tahun 2035 mendatang.

Adam pula, izin tambahan untuk ekspor dari dua konsorsium RI antara lain Total Energies RGE dan Shell Vena Energy Consortium.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan lima perusahaan yang telah mendapatkan persetujuan sejak tahun lalu adalah konsorsium Pacific Medco Solar Energy Medco Power with Consortium partners, PacificLight Power Pte Ltd (PLP) and Gallant Venture Ltd, a Salim Group company, Adaro Green, dan TBS Energi Utama.


(pgr/pgr) Saksikan video di bawah ini:

Rakyat Menengah Turun Kelas Hingga Boeing Bermasalah Lagi

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article ESDM Buka-Bukaan Soal Rencana RI Ekspor Listrik ke Singapura

Read more