rtp rog77

2024-10-08 00:24:54  Source:rtp rog77   

rtp rog77,hasil psg vs bayern,rtp rog77

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Seorang wanita berjalan didekat gerbang sekolah yang rusak akibat tanah longsor dan banjir di desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa waktu setempat. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Warga Nepal menghadapi tugas berat untuk membersihkan rumah dan mengeluarkan barang-barang mereka yang rusak dari lumpur akibat banjir dan tanah longsor yang mematikan yang dipicu oleh hujan lebat selama akhir pekan lalu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Mengutip laman Xinhua, dari update terbaru Rabu (2/10/2024), sebanyak 224 orang tewas akibat bencana banjir dan longsor yang menerjang Negeri Seribu Kuil itu. Sebanyak 158 orang terluka dan 24 lainnya masih hilang. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Setidaknya negara itu kini menanggung kerugian hingga lebih dari 17 miliar rupee Nepal (lebih dari Rp 1,9 triliun).  (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Berpidato dalam jumpa pers, Kepala Sekretaris pemerintah Ek Narayan Aryal, mengatakan bahwa 30.700 personel keamanan telah dikerahkan untuk operasi pencarian dan penyelamatan. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Perdana Menteri (PM) Nepal KP Sharma Oli mengakui bahwa pemerintah tidak mengantisipasi kehancuran yang begitu luas akibat bencana yang disebabkan oleh hujan monsun yang terus-menerus pada hari Jumat dan Sabtu. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Masa berkabung nasional selama tiga hari dimulai pada hari Selasa, dengan bendera nasional diturunkan setengah tiang. (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)Suasana pasca banjir dan longsor yang melanda desa Bhumidanda, kotamadya Panauti, di Kavre, Nepal, Selasa (1/10/2024). (REUTERS/Navesh Chitrakar)

Read more