arti mimpi mencabut uban sendiri

2024-10-08 05:46:50  Source:arti mimpi mencabut uban sendiri   

arti mimpi mencabut uban sendiri,ulat bulu 2d bergambar,arti mimpi mencabut uban sendiri

Jakarta, CNBC Indonesia -PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai anak usaha dari PT PGN Tbk (PGAS) merupakan operator atau pengelola Pipa Transmisi Gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1.

Perusahaan telah menjadi pengelola atau operator pipa sejak proyek Pipa Cisem 1 ini beroperasi pada November 2023 lalu.

Perlu diketahui, Pipa Cisem berdiameter pipa 20 inch ini dibangun dengan nilai investasi senilai Rp 1,17 triliun.

Direktur Utama Pertagas Gamal Imam Santoso mengatakan pihaknya memenangkan proses lelang yang dilakukan oleh pemerintah untuk menentukan operator dari proyek pipa gas yang membentang sepanjang 62 kilo meter (km) dengan ruas Batang-Semarang.

Pihaknya memenangkan lelang operator lantaran menawarkan biaya angkut atau toll fee yang paling terjangkau di antara beberapa perusahaan lain yang juga mengikuti proses lelang. Adapun tarif tol gas alias toll fee Pipa Cisem 1 ini sebesar US$ 0,31 per MSF (seribu standar kaki kubik).

"Pertagas saat ini sebagai pengelola untuk Pipa Cirebon-Semarang 1. Saat itu kita mengikuti bidding (lelang) oleh pemerintah, dan kita dinyatakan sebagai pemenang dengan harga US$ 0,31 per MSF (seribu standar kaki kubik). Itu adalah bagian daripada operation maintenance saja. Itulah dijadikan sebagai toll feeoleh pemerintah," ucapnya saat ditemui di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dikutip Rabu (2/10/2024).

Gamal menjelaskan, pada saat lelang operator Pipa Gas Transmisi Cisem Tahap 1 dilakukan, banyak perusahaan yang ikut proses lelang, namun Pertagas menjadi pemenang dari lelang tersebut dengan menawarkan harga yang paling terjangkau.

"Pada waktu itu ada beberapa operator ikut, Pertagas yang menawarkan harga yang paling affordable," imbuhnya.

Gamal menyebutkan, saat ini konsumen gas dari Pipa Transmisi Cisem 1 adalah PT PGN Tbk (PGAS) yang menyalurkan gasnya ke dua kawasan industri yakni Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah dan ke Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.

"PGN sendiri sudah menjual ada di dua kawasan industri. Satu di Kendal saat ini, itu pemakaiannya hanya 0,7 (MMSCFD) saat ini. Yang satu lagi di sini, di Kawasan Industri Batang ini sekitar hari ini 0,97 MMSCFD hari ini," jelasnya.

Selain itu, Gamal mengatakan pihaknya dalam mengoperasikan Pipa Gas Transmisi Cisem 1 tersebut bersama dengan pemerintah melalui Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Untuk Cisem (tahap) 1, Pertagas berkolaborasi dengan Lemigas sebagai badan yang umum di bawah ESDM. Karena (Lemigas) penunjukan negara ya," tandasnya.

Asal tahu saja, Kementerian ESDM sempat menyebut, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di Kendal dan Batang dapat sekitar 40 industri.

Baca:
Proyek Pipa Rp 2,7 T Kelar Dibangun, Gas Jatim Ini Beroperasi Penuh

Beberapa hari lalu, Senin (30/09/2024), Kementerian ESDM juga baru meresmikan awal konstruksi dari Pipa Cisem 2 senilai Rp 2,7 triliun. Peresmian awal konstruksi ini dilakukan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (30/09/2024). Ini merupakan kelanjutan dari Pipa Cisem 1.

Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II ini dibangun sepanjang 245 kilo meter (km), mencakup ruas Batang - Cirebon - Kandang Haur Timur.

Adapun proyek ini akan didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) multi years 2024-2026. Konstruksi Pipa Cisem 2 ini ditargetkan tuntas pada Februari 2026.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui jaringan distribusi gas untuk rumah tangga (jargas).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, bila proyek Pipa Cisem tuntas sepenuhnya, termasuk Tahap 2, maka ke depannya ada potensi penyaluran gas untuk jaringan gas kota (jargas) minimal 5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara untuk pengaliran 300.000 sambungan rumah tangga.

Bila ini terealisasi, Kementerian ESDM memperkirakan, ini bisa mengurangi subsidi LPG Rp 0,21 triliun per tahun dan menghemat devisa dari impor LPG sebesar Rp 0,33 triliun per tahun. Selain itu, pendapatan hulu migas akan bertambah Rp 0,44 triliun per tahun, dan PNBP iuran BPH Migas sebesar Rp 0,006 triliun per tahun.

Baca:
Tumbuhkan Investasi, PGN Dukung Pemanfaatan Pipa Cisem Tahap II

(wia) Saksikan video di bawah ini:

Video: Transisi Energi, Pipa Gas Diperluas ke Industri & Rumah Tangga

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Peran Besar Pertagas dalam Pengelolaan Pipa Gas di Jawa

Read more