perkasajitu rtp

2024-10-08 04:17:45  Source:perkasajitu rtp   

perkasajitu rtp,daget 777,perkasajitu rtpJakarta, CNN Indonesia--

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan situasi di Lebanon, di tengah serangan pasukan militer Israelbelakangan ini, bak "neraka pecah".

Guterres menilai Lebanon saat ini berada di ambang kehancuran. Oleh sebab itu, Dewan Keamanan (DK) PBB perlu mengambil sikap guna mengakhiri kekerasan yang sedang terjadi.

Lihat Juga :
Netanyahu Berubah Pikiran Ogah Setop Perang di Lebanon, Ada Apa?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Israel pada Senin (23/9), kata dia, adalah hari paling berdarah bagi Lebanon dalam satu generasi, ketika Israel membombardir wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok milisi Hizbullah hingga menewaskan ratusan jiwa. Padahal, Lebanon baru saja kehilangan puluhan nyawa dalam serangan perangkat elektronik pekan lalu.

Guterres pun mendesak seluruh pihak yang bertikai untuk menghormati kedaulatan Lebanon. Ia juga menegaskan Lebanon "harus memiliki kendali penuh atas senjatanya" di seluruh negeri.

"Kami mendukung semua upaya untuk memperkuat Angkatan Bersenjata Lebanon," kata Guterres, seperti dikutip laman resmi PBB.

"Saya memohon Dewan bekerja sama untuk membantu memadamkan api ini," ucapnya.

Hizbullah dan Israel terlibat konflik bersenjata intens selama beberapa waktu belakangan.

Lihat Juga :
Putin Izinkan Rusia Pakai Senjata Nuklir 'Serang' Negara Non-Nuklir

Konflik keduanya meruncing terutama setelah ribuan pager dan perangkat elektronik meledak di seluruh Lebanon pada 17 dan 18 September. Hizbullah menuding Israel dalang di balik ledakan. Israel hingga kini bungkam.

Ledakan gadget itu sendiri menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai nyaris 3.000 orang.

Hizbullah dan Israel pun saling serang dengan meluncurkan rentetan roket dan pesawat nirawak.

Pada Senin (23/9), serangan brutal Israel di sejumlah wilayah Lebanon pun menewaskan 620 orang. Jumlah tersebut akumulasi hingga Rabu (25/9) di mana serangan Negeri Zionis telah memasuki hari ketiga di Lebanon.

Ini merupakan serangan paling mematikan bagi Lebanon sejak konflik keduanya pecah pada 2006 silam. Puluhan ribu orang sampai-sampai melarikan diri dari Lebanon selatan, wilayah yang paling disasar Israel karena merupakan markas Hizbullah.

Lihat Juga :
Cari Ribut, Rudal Antarbenua China Jatuh Dekat Wilayah Prancis

Sejumlah tokoh senior Hizbullah telah dikonfirmasi tewas akibat serangan Israel. Mereka di antaranya Ibrahim Aqil dan Ibrahim Muhammad Qubaisi.

Murka karena komandannya tewas, Hizbullah meluncurkan rudal balistik yang menargetkan markas Mossad Israel di dekat Tel Aviv pada Rabu. Serangan tersebut mengakibatkan sirene di ibu kota meraung kencang, yang menurut militer Israel belum pernah terjadi sejak 7 Oktober 2023.

(blq/bac)

Read more