nomor togel ambulan

2024-10-08 00:03:58  Source:nomor togel ambulan   

nomor togel ambulan,nova88 alternatif,nomor togel ambulan

Jakarta, CNBC Indonesia -Kabar buruk datang dari awal perdagangan bursa Asia pagi hari ini. Lima indeks di bursa Asia terpantau kompak jeblok. Anjloknya bursa Asia pada awal perdagangan seiring dengan jebloknya pasar Wall Street. Ketakutan akan pertumbuhan ekonomi dan kemerosotan teknologi mendorong pasar saham kembali bergejolak.


Bursa Asia akan memulai perdagangannya dengan buruk, setelah gambaran suram dari aktivitas pabrik AS yang telah dirilis pada hari Selasa, memicu kembali kekhawatiran mengenai 'soft landing' ekonomi AS dan menghantam saham, harga komoditas, dan imbal hasil obligasi dengan tajam.

Manufaktur AS mengalami kontraksi pada Agustus di tengah beberapa peningkatan data ketenagakerjaan. Kontraksi ini adalah yang kelima kalinya secara beruntun. Kontraksi disebabkan penurunan pesanan baru dan peningkatan inventaris menunjukkan aktivitas pabrik dapat tetap lesu untuk sementara waktu.

Survei dari Institute for Supply Management (ISM) pada Selasa juga menunjukkan produsen terus membayar harga yang lebih tinggi untuk input bulan lalu. Hal itu tidak mengubah ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ketika memulai siklus pelonggaran yang telah lama ditunggu-tunggu bulan ini.

Berdasarkan laporan ISM Manufaktur, PMI Manufaktur AS tercatat di level kontraksi 47,2% pada periode Agustus 2024, naik 0,4 poin persentase dari 46,8% yang tercatat pada periode Juli.

Namun, hal itu menandakan aktivitas ekonomi di sektor manufaktur mengalami kontraksi pada periode Agustus untuk bulan kelima berturut-turut dan ke-21 kalinya dalam 22 bulan terakhir.

Pada hari ini, Rabu (4/9/2024), AS akan merilis neraca perdagangan Juli 2024 bersama dengan data ekspor dan impor. Sebelumnya, defisit perdagangan di AS menyempit menjadi US$73,1 miliar pada Juni 2024 dari level tertinggi 20 bulan yang direvisi sebesar US$75 miliar pada bulan sebelumnya, tetapi di atas ekspektasi pasar sebesar US$72,5 miliar.

Masih di hari yang sama, AS juga akan merilis Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) dalam Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) periode Juli 2024. Pada periode sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan sedikit berubah menjadi 8,184 juta pada Juni 2024 dari 8,23 juta yang direvisi naik pada Mei, dan dibandingkan dengan perkiraan 8 juta lowongan pekerjaan.

Selain itu, sentiment lain dari negara dengan ekonomi terbesar setelah AS yakni China. Pada hari ini Rabu (4/9/2024), terdapat rilis data PMI Jasa Umum Caixin China periode Agustus 2024. Sebelumnya, PMI Jasa Umum Caixin China naik menjadi 52,1 pada Juli 2024 dari level terendah 8 bulan di Juni sebesar 51,2, di atas perkiraan pasar sebesar 51,4. Angka tersebut menjadi kenaikan pada bulan ke-19 pertumbuhan aktivitas jasa, dibantu oleh kenaikan yang lebih cepat dalam pesanan baru, kenaikan berkelanjutan dalam penjualan ekspor, dan lapangan kerja yang kuat.

Kemudian, angka PDB Australia juga akan dirilis pada hari Rabu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi pertumbuhan pada kuartal kedua meningkat menjadi 0,3% dari 0,1% pada kecepatan kuartal ke kuartal, tetapi pertumbuhan tahun ke tahun tetap stabil di angka 1,0%.

Data-data tersebut akan menjadi sentiment di sepanjang perdagangan bursa Asia hari ini.


CNBC Indonesia Research

[email protected]


(saw/saw) Saksikan video di bawah ini:

Video: Anjlok Lebih Dari 1%, IHSG Melemah ke Level 7.500-an

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Banjir Data Ekonomi, Mayoritas Bursa Asia Dibuka Menguat

Read more