data hk 2004-sekarang

2024-10-08 04:07:54  Source:data hk 2004-sekarang   

data hk 2004-sekarang,haotogel slot,data hk 2004-sekarangJakarta, CNN Indonesia--

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pada hari Kamis (3/10) bahwa pihaknya sedang mendiskusikan dengan Israelkemungkinan serangan terhadap fasilitas minyak Iran.

Hal itu setelah Teheran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10). Iran menargetkan menghantam pangkalan udara Israel dalam serangan rudal tersebut.

"Pertama-tama, kami tidak mengizinkan Israel. Kami menasihati Israel. Dan tidak akan terjadi apa-apa hari ini. Kami akan membicarakannya nanti," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya apakah AS akan mengizinkan Tel Aviv untuk membalas Iran, seperti dilansir Anadolu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Khamenei Sempat Wanti-wanti Bos Hizbullah sebelum Tewas Dibunuh Israel
  • Iran Ajak Negara Islam Bersatu Lawan Israel, Sebut Saudi Saudara
  • Presiden Iran Ajak Negara Muslim Bersatu Hentikan Kejahatan Israel

Ketika ditanya tentang usulan agar Israel menyerang fasilitas minyak Iran, sumber pendapatan utama bagi Teheran, Biden berkata: "Kami sedang mendiskusikannya."

"Saya pikir itu akan sedikit ... ," ucap Biden tanpa melanjutkan pernyataannya. Masih tidak jelas apakah Biden akan menyuarakan kekhawatiran atas usulan tersebut atau mendukungnya.

Iran telah bersumpah bahwa responsnya akan meningkat jika Israel membalas serangan pada hari Selasa lalu tersebut. Rentetan serangan rudal Iran merupakan respons atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoshan.

"Kami benar-benar menentang pertumpahan darah. Kami selalu berkata: kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan ketenangan. Kami tidak ingin pertumpahan darah di negara mana pun. Namun Israel mendorong kita untuk melakukan ini," kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Rabu (2/10).

Serangan rudal hari Selasa lalu menyebabkan jatuhnya korban, kerusakan properti, dan penutupan wilayah udara Israel, sehingga jutaan warga Israel berbondong-bondong mencari tempat berlindung.

Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September lalu terhadap apa yang disebutnya sebagai menargekan Hizbullah di seluruh Lebanon, yang telah menewaskan lebih dari 1.000 korban dan melukai lebih dari 2.950 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas batas sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.700 orang, di mana sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas batas yang dipimpin Hamas Oktober lalu.

Masyarakat internasional telah lama memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.

(wiw)

Read more