erek erek 2d 30

2024-10-07 23:36:51  Source:erek erek 2d 30   

erek erek 2d 30,vip888bet,erek erek 2d 30

Jakarta, CNBC Indonesia -Industri multifinance menyambut baik pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 6%. Hal ini dinilai dapat mengerek minat masyarakat untuk mengambil kredit kendaraan hingga multi guna.

Sebagaimana diketahui, besaran cicilan kredit kendaraan erat kaitannya dengan pergerakan suku bunga BI. Biasanya, perbankan akan menyesuaikan besaran bunga kredit jika tren suku bunga terus mengalami penurunan atau kenaikan.

Bila hal itu terjadi, perusahaan multifinance yang sebagian besar pendanaannya berasal dari perbankan akan mengalami penurunan Cost of Fund (CoF). Hal ini pun membuka ruang bagi perusahaan jika ingin menurunkan suku bunga pembiayaannya.

Baca:
BFI Finance (BFIN) Terbitkan Obligasi Rp 6 T, Tahap I Rp 600 M Dulu

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman mengatakan, turunnya BI Rate memberikan angin segar khususnya bagi kinerja sektor keuangan. Turunnya suku bunga akan meningkatkan kembali kepercayaan pasar bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik.

"CNAF optimis, momentum ini akan dimanfaatkan untuk menggenjot penyaluran pembiayaan baru agar dapat mencapai target yang telah CNAF tetapkan yaitu sebesar Rp9 triliun hingga akhir tahun 2024," ungkap Ristiawan kepada CNBC Indonesia, Jumat, (20/9/2024).

Meski demikian, terkait sinyal penurunan suku bunga, Ristiawan mengatakan pihaknya menerapkan strategi Risk based pricing. Dimana penetapan suku bunga yang disesuaikan dengan tingkat risiko nasabah.

Setali tiga uang, Stanley Setia Atmadja, Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF Finance) mengatakan, kebijakan pemangkasan suku bunga BI menjadi 6% adalah hal yang sangat positif. Namun, pihaknya belum akan menurunkan suku bunga kredit umtuk konsumen dalam waktu dekat.

"Untuk penyesuaian di industri Multifinance, kita akan menunggu berapa cepat perbankan akan menurunkan suku bunga. Mengingat sumber dana semya merupakan dana dari perbankan," jelas Stanley saat dihubungi.

Dalam kesempatan terpisah, Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) Hendry Christian Wong menyambut baik penurunan suku bunga BI Rate mengingat sebagian besar penjualan mobil dibiayai melalui kredit.

Baca:
BI Rate Dipangkas, Bos ACC Ungkap Dampaknya ke Cicilan Mobil

Ia pun menyampaikan terdapat dua dampak positif dari fenomena ini. Pertama, penurunan suku bunga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan daya beli yang tumbuh, permintaan akan kredit mobil bisa terdongkrak.

"Kedua, karena pembiayaan kami berasal dari perbankan, ini diharap positif berdampak ke Cost of Financing (CoF). Harapannya ini memberi ruang lebih besar bersama teman-teman di otomotif untuk offer paket kredit yang atraktif," kata Hendry dalam Astra Media Day, di Jakarta, Kamis, (19/9/2024).

Terkait besaran cicilan kredit mobil, ACC berkomitmen pihaknya akan selalu menawarkan bunga cicilan dengan nilai yang kompetitif.

Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI Rate pada September 2024 menjadi 6%. Suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 5,25%, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75%.

BI memperkirakan ekonomi Indonesia pada tahun ini mencapai 4,7-5,5% atau pada titik tengah 5,1%. Kemudian defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sebesar 0,1-0,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir tahun 2024. Inflasi juga terkendali sesuai dengan rentang sasaran.


(ayh/ayh) Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Pangkas Suku Bunga, Kredit Kendaraan Bakal Bergairah?

iframe]:absolute [&>iframe]:left-0 [&>iframe]:right-0 [&>iframe]:h-full">Next Article Bank Jago Guyur Buana Finance Kredit Rp1,55 T, Duitnya Buat Ini

Read more