erek-erek badak

2024-10-08 04:15:35  Source:erek-erek badak   

erek-erek badak,rans4d rtp,erek-erek badakJakarta, CNN Indonesia--

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk kelas menengahdi Indonesia mencapai 47,85 juta orang pada 2024, turun dibandingkan 2023 yang mencapai 48,27 juta orang.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar mengatakan penyebab utama turunnya kelas menengah tahun ini adalah pandemi Covid-19. Tercermin dari data yang dimiliki, penurunan jumlah penduduk kelas menengah berkurang sejak 2019.

Menurutnya, efek pandemi pada 2020 lalu masih terasa sampai saat ini, terutama kepada perekonomian. Masyarakat kelas menengah pun turut merasakan dampaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, pada 2019 jumlah penduduk kelas menengah sebanyak 57,33 juta orang, turun menjadi 53,83 pada 2021. Lanjut pada 2022 juta turun menjadi 49,51 juta.

Senada, jumlah penduduk kelas atas juga turun dari 1,26 juta di 2023 menjadi 1,07 juta pada 2024. Artinya, kelas menengah yang hilang turun kelas bukan naik kelas.

Menurutnya, jumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah atau aspiring middle classyang naik menjadi 137,50 juta di 2024 dari 136,92 juta pada 2023.

"Kelas menengah turunnya ke aspiring middle class, makanya tadi kan aspiring middle class-nya naik," jelasnya.

Amalia berharap dengan berbagai langkah yang ditempuh masyarakat, efek panjang covid-19 bisa segera berakhir. Sehingga kelas menengah bisa kembali naik.

"Jadi tentunya efek ini semoga tidak berjalan lama. Jika kebijakan akan terus dilakukan oleh pemerintah bisa pulih seperti sebelum pandemi," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(ldy/sfr)

Read more